Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Wilayah Kalimantan Barat Taufan Febiola mengatakan dari Januari hingga akhir April 2019, investor baru pasar modal di Kalbar sudah mencapai 1.500 investor.
"Capaian yang ada sangat cepat dari target tahun ini. Target kita tahun ini ada 3.000 investor baru aktif, hingga akhir April realisasi sudah 50 persen," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Secara menyeluruh hingga saat ini investor aktif di pasar modal sebanyak 12.000 orang. Dengan target yang maka hingga akhir tahun ini ada 15.000 orang investor aktif di Kalbar.
"Dari total investor yang ada, 60 persen nya adalah dari kalangan mahasiswa. Jadi hadirnya galeri investasi di kampus sangat penting dan memiliki peranan strategis peningkatan jumlah investor baru. Saat ini dengan diresmikan ada 10 galeri investasi di Kalbar," kata dia.
Terkait pasar modal dan kaitannya dengan Pemilu terutama pasca pemilihan berbeda dengan Pemilu 2014. Menurutnya pasca pemilihan pada Pemilu sebelumnya, pasar kembali cepat normal.
"Namun untuk Pemilu 2019 ini pasca pemilihan sempat turun. Namun untuk sekarang sudah mulai normal. Mengapa sempat turun karena ada kekhawatiran investor soal keamanan saat Pemilu dan pasca nya terutama isu soal gerakan people power," kata dia.
Menurutnya, dunia usaha termasuk pasar modal butuh kepastian keamanan dan ketertiban.
"Hal pertama dalam ekonomi atau berinvestasi adalah faktor keamanan. Namun hingga makin ke sini kita yakin keamanan di Indonesia pasca Pemilu semakin baik," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalbar Moch. Riezki F. Purnomo pihaknya terus mendorong peningkatan jumlah investor di Kalbar. Satu di antara paling potensial adalah yang menyasar mahasiswa.
"Saat ini literasi pasar modal di Kalbar masih rendah atau di bawah dari 20 persen. Kita mendorong untuk literasi pasar modal termasuk jumlahnya dan inklusi di pasar modal," dorong nya.