Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Singkawang memberikan advokasi pembangunan berwawasan anti-narkoba kepada kelompok masyarakat dan institusi pendidikan.

"Sebagaimana implementasi Instruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 6 tahun 2018, menginginkan agar desa bersih dari narkoba (bersinar) sehingga BNN perlu melapisi masyarakat dari tingkat bawah sampai atas, tak terkecuali juga bagi institusi pendidikan," kata Kepala BNNK Singkawang, AKBP Chrismas Siswanto, Kamis.

Dia mengatakan, peran BNN sangat jelas untuk mencegah jangan sampai pelajar (anak-anak bangsa) terjerumus dengan narkoba. "Artinya, mulai dari keluarga, anak-anak sekolah dan masyarakat diajarkan bagaimana cara mengantisipasi bahaya narkoba," ujarnya.

Supaya masyarakat menjadi paham dan mengerti, jangan sampai yang awalnya coba-coba akhirnya menjadi korban. "Saya berharap dari sosialisasi ini peserta yang hadir bisa menyampaikannya lagi ke masyarakat luas," katanya.

Menurutnya, kehadiran para peserta supaya masyarakat menjadi paham akan bahaya narkoba. Apalagi, narkoba merupakan kejahatan yang sangat luar biasa.

"Sudah banyak yang jadi korban dan jumlah rehabilitasinya juga meningkat. Kan sayang terhadap generasi kita, maka dari itu perlu diselamatkan. Siapa lagi kalau bukan tokoh pendidik, tokoh agama dan sebagainya yang menyelamatkan," ungkapnya.

Dia pun mendorong, agar Pemkot bersama DPRD Singkawang segera membentuk Perda tentang bahaya narkoba. "Kalau Perwakonya kan sudah ada, jadi hanya tinggal Perda. Seyogyanya lebih cepatlah Perda itu supaya payung hukumnya lebih kuat," tuturnya.

Dan Diknas di daerah khususnya di Kota Singkawang, bisa memasukkan kurikulum tentang bahaya narkoba di sekolah. "Minimal pengenalan tentang bahaya narkoba," katanya.

Hal itu dikarenakan, efek yang ditimbulkan dari narkoba sudah sangat jelas. "Bodoh, sakit dan bahkan bisa meninggal dan bisa dipenjara," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC Lembaga Anti Narkotika (LAN) Kota Singkawang, Jayadi Matsyah mengatakan, melalui advokasi yang diberikan tentunya banyak yang didapati khususnya dari penanganan masalah narkoba.

"Kedepan saya berharap, BNNK dan Pemkot Singkawang bisa bekerjasama dengan kami, terlebih beberapa hari lalu DPC LAN Singkawang sudah diresmikan bahkan di SK-kan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD)," kata pria yang akrab disapa Vijay Khan ini.

DPC LAN hadir di Singkawang bukan kaleng-kaleng, tetapi kedepannya akan membuat suatu program yang bisa bekerjasama dengan semua instansi bahkan langsung ke masyarakat yang paling bawah. "Kita akan sosialisasikan mengenai narkotika dan bahaya narkotika," ungkapnya.

Sementara Sekretaris Persekutuan Gereja-Gereja Penta Kosta Indonesia (PGKI) Singkawang, Pendeta Daniel Oloan Manik mengatakan, advokasi yang diberikan BNNK sangat baik, sebagaiman diketahui korban dari peredaran narkoba di Indonesia khususnya di Singkawang sudah sangat memprihatinkan.

"Sehingga melalui advokasi ini, kita akan lebih banyak mendapatkan informasi tentang bahaya narkoba untuk ditindaklanjuti institusinya masing-masing," katanya.

Seperti dirinya yang mewakili masyarakat Kristen, akan dirinya sosialisasikan bahaya narkoba di gereja-gereja. "Kebetulan di PGKI juga ada bidang pendidikan sebagai pusat pengembangan anak dari usia dini sampai dewasa," ujarnya.

Sosialisasi yang akan dilakukannya kelak, bertujuan untuk mencegah penggunaan narkoba mulai dari anak-anak kecil sehingga generasi ini bisa menjadi generasi yang takut pada Tuhan, taat pada hukum dan menjauhi narkoba.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019