Badan Restorasi Gambut (BRG) mengimbau kepada masyarakat agar menjaga infrastruktur untuk pembasahan lahan gambut, seperti sumur bor dan sekat-sekat kanal yang telah dibangun di titik-titik rawan kebakaran.
"Penjagaan infrastruktur tersebut, agar pencegahan kebakaran di lahan gambut dapat dimaksimalkan, apalagi sekarang akan memasuki musim kemarau. Untuk itu diharapkan masyarakat bisa menjaganya," kata Deputi Bidang Edukasi, Sosial, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna Safitri di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pihaknya terus mengintensifkan pembasahan di lahan gambut, termasuk di provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Badan Restorasi Gambut ingatkan tahun 2019 iklim cuaca lebih kering
"Jika pembasahan tersebut dilakukan pada lokasi yang telah ditargetkan, maka bisa membuat lahan gambut yang kering menjadi lembab, sehingga potensi kebakaran akan berkurang, namun bukan berarti dapat menghilangkan kebakaran di wilayah tersebut, karena pembasahan di lahan gambut hanya menaikkan muka air di lahan tersebut," ujar Myrna.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun untuk mencegah secara dini kebakaran di lahan gambut.
Ia mengakui, hingga saat ini jumlah infrastruktur untuk pembasahan di lahan gambut belum memenuhi target yang telah ditentukan. Hal itulah yang menjadi kendala BRG dalam upaya menekan kebakaran di lahan gambut.
Baca juga: Seluas 42.755 hektare ekosistem gambut Kalbar telah direstorasi
"Kami dalam hal ini juga terkendala anggaran, misalnya harus membuat sebanyak 20 unit sumut bor di satu wilayah, tetapi yang terbangun baru sekitar lima hingga sepuluh unit sehingga harus dibangun secara bertahap," kata Myrna.
Data BRG mencatat, luas kebakaran lahan gambut di area target restorasi gambut BRG di Provinsi Kalbar berkurang dari sebelumnya 26.664 hektare pada 2015, turun menjadi 2.599 hektare di 2019.
Pembangunan Infrastruktur Pembahasan Gambut (PIPG) yang dibangun oleh BRG dan mitra berhasil menurunkan titik panas secara signifikan. Di Kalbar BRG, pemda dan mitra LSM telah membangun PIPG sejak 2016 hingga 2018 sebanyak 326 unit sumur bor, dan 419 unit sekat kanal.
Baca juga: Sutarmidji ajak masyarakat manfaatkan lahan gambut
Selain itu, juga dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Peduli Gambut (DPG) sejak 2017 - 2018, oleh BRG bersama mitra pada 31 desa/kelurahan yang ada di kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Kayong Utara dan Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Penjagaan infrastruktur tersebut, agar pencegahan kebakaran di lahan gambut dapat dimaksimalkan, apalagi sekarang akan memasuki musim kemarau. Untuk itu diharapkan masyarakat bisa menjaganya," kata Deputi Bidang Edukasi, Sosial, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna Safitri di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pihaknya terus mengintensifkan pembasahan di lahan gambut, termasuk di provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Badan Restorasi Gambut ingatkan tahun 2019 iklim cuaca lebih kering
"Jika pembasahan tersebut dilakukan pada lokasi yang telah ditargetkan, maka bisa membuat lahan gambut yang kering menjadi lembab, sehingga potensi kebakaran akan berkurang, namun bukan berarti dapat menghilangkan kebakaran di wilayah tersebut, karena pembasahan di lahan gambut hanya menaikkan muka air di lahan tersebut," ujar Myrna.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun untuk mencegah secara dini kebakaran di lahan gambut.
Ia mengakui, hingga saat ini jumlah infrastruktur untuk pembasahan di lahan gambut belum memenuhi target yang telah ditentukan. Hal itulah yang menjadi kendala BRG dalam upaya menekan kebakaran di lahan gambut.
Baca juga: Seluas 42.755 hektare ekosistem gambut Kalbar telah direstorasi
"Kami dalam hal ini juga terkendala anggaran, misalnya harus membuat sebanyak 20 unit sumut bor di satu wilayah, tetapi yang terbangun baru sekitar lima hingga sepuluh unit sehingga harus dibangun secara bertahap," kata Myrna.
Data BRG mencatat, luas kebakaran lahan gambut di area target restorasi gambut BRG di Provinsi Kalbar berkurang dari sebelumnya 26.664 hektare pada 2015, turun menjadi 2.599 hektare di 2019.
Pembangunan Infrastruktur Pembahasan Gambut (PIPG) yang dibangun oleh BRG dan mitra berhasil menurunkan titik panas secara signifikan. Di Kalbar BRG, pemda dan mitra LSM telah membangun PIPG sejak 2016 hingga 2018 sebanyak 326 unit sumur bor, dan 419 unit sekat kanal.
Baca juga: Sutarmidji ajak masyarakat manfaatkan lahan gambut
Selain itu, juga dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Peduli Gambut (DPG) sejak 2017 - 2018, oleh BRG bersama mitra pada 31 desa/kelurahan yang ada di kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Kayong Utara dan Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019