Pontianak (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) mengingatkan, tahun 2019 iklim cuaca akan lebih kering apabila dibanding tahun 2018, sehingga semua pihak harus lebih waspada Karhutla.
"Kami berharap, instansi terkait dan masyarakat mengantisipasi prediksi musim kering tahun ini dengan tidak melakukan pembakaran lahan atau lainnya yang bisa menyebabkan kebakaran," kata Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama BRG, Budi Wardhana di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, BRG dan Pemprov Kalbar sudah melakukan berbagai antisipasi dan pencegahan dengan membasahi kawasan lahan gambut guna mencegah kebakaran dimusim kering.
"Tetapi, itu semuanya harus didukung oleh semua pihak dalam melakukan pencegahan kebakaran lahan gambut dengan tidak melakukan pembakaran dimusim kering tersebut," katanya.
Ia menambahkan, untuk di kawasan Kabupaten Kubu Raya cukup tinggi hot spot atau titik apinya karena faktor alamnya, yakni sekitar 70 persen lahannya gambut, sehingga harus ditingkatkan lagi koordinasi antar instansi terkait dalam menanganinya.
Sementara itu, Deputi Bidang Edukasi, Sosial, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A Safitri mengatakan, BRG dan Pemprov Kalbar terus melakukan upaya aktif melakukan restorasi ekosistem gambut melalui kegiatan pembasahan kembali pada lahan gambut seluas 42.755 hektare di Kalbar.
"Pembahasan ekosistem gambut upaya awal mencegah kebakaran, namun tetap harus waspada karena masih berpotensi terjadi," katanya.
Karena, menurut dia, kerusakan gambut yang sangat parah memerlukan waktu panjang untuk pemulihan karena gambut belum sepenuhnya kembali pada kondisi semula.
Data BRG mencatat, luas kebakaran lahan gambut di area target restorasi gambut BRG berkurang dari sebelumnya 26.664 hektare tahun 2015, turun menjadi 2.599 hektare tahun 2019.
Pembangunan Infrastruktur Pembahasan Gambut (PIPG) yang dibangun oleh BRG dan mitra berhasil menurunkan titik panas secara signifikan. Di Kalbar BRG, pemda dan mitra LSM telah membangun PIPG sejak tahun 2016 hingga 2018 telah membangun sebanyak 326 unit sumur bor, dan 419 unit sekat kanal.
Selain itu, juga dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Peduli Gambut (DPG) sejak 2017 - 2018, oleh BRG bersama mitra pada 31 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Kayong Utara dan Sambas, katanya.
***3***