Indonesia dikenal sebagai penghasil minyak atsiri dunia. Sementara Prancis merupakan negara yang mengekspor berbagai produk yang berkaitan dengan kecantikan ke seluruh dunia.
Terkait hal itu, Konsul Jenderal RI di Marseille, Asianto Sinambela mengadakan pertemuan dengan Presiden Serikat Nasional Produsen Produk Aromatik dan Perisa (Prodarom) Phillipe Masse yang berminat untuk investasi produk minyak atsiri di Indonesia  di kota Grasse, Perancis, sekitar dua jam dari Marseille, Jumat (29/3).
Prodarom didirikan sejak tahun 1724 merupakan asosiasi perusahaan pengolah produk aromatik nasional Prancis yang berbasis di Grasse, dengan 67 anggota mewakili 80 persen dari sektor produk aromatik di seluruh Prancis yang mempekerjakan lebih dari 5500 pekerja di Prancis, demikian penjelasan Konsul Ekonomi KJRI Marseille, Yonatri Rilmania kepada ANTARA London, Sabtu.
 Prodarom menghasilkan total pendapatan kotor (turnover) 2018 berkisar EUR 4 billion (unconsolidated for international groups) (+ 6.2 persen dibandingkan 2017) dan EUR 789 million untuk ekspor (+ 8.3 persen dibanding 2017).
Sektor aromatik berkontribusi hasil yang memuaskan ke ekspor Prancis. Bahan pokok aromatik yang diolah kalangan perusahaan pengolah aromatik di Grasse berasal dari Prancis maupun diimpor dari negara lain.
Negara pemasok utama minyak atsiri ke kalangan industri pengolah aromatik dan perisa di Grasse adalah Italia, AS, China, India, Brazil, Madagaskar, dan Indonesia. Daerah-daerah yang banyak minyak atsirinya di Indonesia, diantaranya Aceh, Yogyakarta, Tapanuli, Solo, Maluku, dan Sumbar. Minyak atsiri (essential oil) digunakan untuk kosmetik, campuran/penyedap makanan, wewangian, parfum, dan industri farmasi.

Pewarta: Zeynita Gibbon

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019