Dalam dua hari berturut-turut yakni Selasa (9/4) dan Rabu (10/4) Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Kemitraan Partnership  menyerahkan bantuan lima set peralatan pemadam kebakaran lahan khusus pada lahan gambut, kepada masyarakat di tiga desa di Kabupaten Kayong Utara. 

Tidak hanya itu kepada masyarakat, BRG dan Kemitraan Partnership sebelumnya juga melakukan pemberdayaan masyarakat agar bisa melakukan restorasi lahan gambut secara mandiri.

"Sebelumnya kami juga melakukan pendampingan dengan menempatkan seorang fasilisator Desa (Fasdes) dari  BRG) dan Kemitraan Partnership yang bertugas memberikan edukasi, partisipasi sosialisasi dan kemitraan dalam hal pencehagan kebakaran lahan dan peningkatan potensi komuditas pertanian masyarakat," kata Communivation Kemitraan Partnership, Krisnadi Yuliawan di Kayong Utara, Rabu.

Ia mengatakan, di Kalbar ada dua kabupaten yakni Kabupaten Kayung Utara dan Kabupaten Kubu Raya yang menerima bantuan peralatan lengkap pemadam kebakaran atau Damkar.

"Di Kabupaten Kayong Utara, tepatnya di Kecamatan Simpang Hilir kami menyalurkan alat Damkar di  Desa Pemangkat satu set, Desa Nipah Kuning dua set, Desa Medan Jaya dua set dan Desa Sungai Mata-Mata dua set," katanya.

Kemudian lanjutnya, di Kubu Raya tepatnya di Kecamatan Sungai Raya kami salurkan di Desa Pulau Limbung dua set, Desa Sungai Asam dua set, Desa Tebang Kacang dua set,  Desa Ola-ola Kubu dua set, Desa Pelita Jaya dua set, Desa Sungai Selamat dua set, desa Mengkalang Jambu dua set dan Desa Dabong dua set.

"Dan hari ini, Rabu (10/4) sebanyak 23 set peralatan Damkar sudah kami serahkan langsung ke pemerintah desa yang nanti akan dikelola oleh masyarakat peduli api. 23 set peralatan Damkar yang kami salurkan itu menghabiskan dana sekitar Rp874 juta," katanya.

Field Supervisor Kemitraan Partnership, Ade Yanuwardi di kesempatan yang sama menjelaskan, bantuan satu set peralatan Damkar yang di serahkan itu berisi diantaranya berupa mesin pompa air robin, mesin pompa air honda, tangki roda, selang 120 meter dan lain-lain.

"Pemyaluran bantuan ini kami harapkan dapat bermanfaat dalam menanggulangi terjadinya kebakaran khusuanya di lahan gambut. Kemudian di setiap desa yang telah mendapatkan peralatan Damkar ini, kami juga membangun beberapa sumur bor dan sekat kanal di lahan-lahan yang rawan kebakaran dan jumlahnya tergantung kebutuhan. Ini dimaksudkan agar memudahkan mendapatkan sumber air dan terjangkau selang Damkar jika terjadi kebakaran lahan," kata Ade.

Penyaluruan bantuan baik itu peralatan Damkar dan sumur bor dari BRG dan Kemitraan Partnership ini tentu disambut baik oleh masyarakat desa. Karena selama ini kejadian kebakaran lahan dapat menjadi "momok" khususnya bagi masyarakat yang tinggal di lahan gambut.

Karena menurut masyarakat, hampir setiap tahun pada musim panas atau di lahan-lahan tersebut dapat terjadi kebakaran yang luas bahkan kebakaran itu juga bisa merambat ke lahan pertanian warga hingga merugi puluhan juta rupiah.

Untuklah masyarakat merasa beruntung mendapat bimbingan berupa edukasi, partisipasi sosialisasi dan kemitraan dari BRG dan Kemitraan Partnership khususnya dalam melakukan restorasi lahan gambut.

"Dengan adanya bimbingan yang di lalukan oleh BRG dan Kemitraan Partnership, kami sangat bersyukur. Karena masyarakat kami menjadi bertambah kesadaranya untuk tidak membakar lahan. Masyarakat tetap bisa bertani namun tidak lagi dengan cara membakar," kata Kades Pemangkat, Mujiman Ria Sanjaya.

Tidak hanya itu menurut Mujiman dalam mencegah dan menangani kebakaran, BRG dan Kemitraan Partnership melalui petugasnya yaitu Fesdes yang ditempatkan di desanya, juga membuat masyarakat bergairah untuk mengali potensi komositas hasil 
Kebun yang di jadikan produk unggulan guna meningkatkan perekonomian masyarakat seperti pengolahan minyak kepala bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa.

Hal yang sama juga di katakan Sekdes Medan Jaya, Julma Susanto, ia mengatakan, BRG dan Kemitraan Partnership ini sejak tahun 2018 telah banyak membantu kami. Selain memberi sosialisasi rostorasi lahan gambut, mereka juga memberikan bantuan seperti pembangunan sekat kanal, membantu kegiatan perekonomian seperti pengadaan mesin pengelolaan buah nenas, sumur bor dan sekarang peralatan Damkar.

"Bantuan peralatan Damkar itu memang sangat di butuhkan Desa Medan Jaya. Dimana selama ini dalam menanggulangi kebakaran lahan masih kekurang mesin pompa air dan sumber air, makanya bantuan peralatan Damkar dan sumur bor ini memang sangat kami butuhkan," katanya.

Menurutnya di Desa Medan Jaya, pada lahan-lahan gambut pada musim panas sangat rawan terjadi kebakaran. Kebakaran tersebut biasa terjadi antara bulan lima, enam, tujuh dan delapan.

Di tempat terpisah, Sekdes Sungai Mata-Mata, Didi Ashari juga mengatakan masalah kebakaran lahan ini sudah menjadi perhatian semua pihak. Apalagi terkait penanganan kebakaran lahan gambut di Desa Sungai Mata-Mata.

"Desa kami ini memiliki wilayah yang cukup luas dan ada beberapa titik daerah rawan kebakaran itu posisinya jauh dan sulit dijangkau. Maka dengan pemberian bantuan peralatan Damkar ini kami sangat terbantu. Sama dengan desa lain, kami juga telah membentuk 
masyarakat peduli api," katanya.

Ia mengatakan, Pemdes Sungai Mata-Mata sendiri ke depannya juga melalui dana desa akan menganggarkan pengadaan kendaraan roda tiga untuk mobilisasi perakatan Damkar.

"Dengan demikian kami berharap usaha petugas Dankar dari MPA lebih cepat sampai di lokasi dan dapat sesegara mungkin memadamkan api sewaktu api itu masih kecil dan mencegah kebakaran menjadi luas lagi," pungkasnya.

 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019