Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Jarot Winarno mengajak masyarakat untuk tetap damai dan tenang setelah pemungutan suara. Menurut dia, karena dua pasangan calon presiden maupun wakil presiden yang maju pada Pemilu 2019 adalah figur yang mampu membawa Indonesia lebih maju.
"Siapapun jadi presidennya kita tetap damai-damai saja, kedua calon presiden dan calon wakil presiden sangat bagus, tidak ada masalah, Indonesia bakal maju siapapun presidennya. Dua calon ini saya nilai pas, bagus, bisa membawa Indonesia lebih maju, caranya saja mungkin berbeda,” kata Jarot saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Jarot pada hari pemungutan suara, Rabu (17/4), ikut memantau langsung proses pelaksanaan pencoblosan dengan meninjau beberapa TPS yang ada di Kota Sintang.
TPS-TPS tersebut satu persatu dijajaki oleh Bupati Sintang bersama rombongan. Rute yang pertama yaitu mengunjungi TPS 01 Kelurahan Alai, TPS 13 Kelurahan Tanjung Puri, TPS 03 dan TPS 05 di Kelurahan Menyumbung Tengah, TPS 01 Kelurahan Jerora 1, TPS 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, dan TPS 05 Kelurahan Ladang.
"Setelah dipantau tadi, ternyata permasalahan utamanya itu adalah melipat kembali kertas suara setelah pencoblosan. Mereka bilang lama, bingung cara melipatnya karena kertasnya itu besar ditambah lagi bilik suaranya kecil, sehingga bisa membutuhkan waktu 4-5 menit untuk melipatnya," kata Jarot.
Jarot menyampaikan masalah lain adalah ada surat suara yang tertukar. Khusus pemilihan untuk tingkat DPRD kabupaten, surat suara Dapil 1 tertukar dengan surat suara Dapil 6, dan mereka tidak mau memulai kalau tidak ditukar dengan yang aslinya sesuai dengan dapil masing-masing.
Ditanya mengenai hak pilihnya, Jarot menyampaikan, hanya bisa mencoblos pada pemilihan Capres dan Cawapres. “Hari ini saya memilih, menggunakan hak pilih saya, saya pakai form A-5 karena domisili saya bukan di Kabupaten Sintang. KTP saya juga bukan di Kabupaten Sintang, jadi hak saya hanya bisa memilih Capres dan Cawapres saja”, ucapnya.
Ia memberikan hak pilihnya di TPS 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu yang tempatnya di Lapangan Tenis Meja Transito.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Siapapun jadi presidennya kita tetap damai-damai saja, kedua calon presiden dan calon wakil presiden sangat bagus, tidak ada masalah, Indonesia bakal maju siapapun presidennya. Dua calon ini saya nilai pas, bagus, bisa membawa Indonesia lebih maju, caranya saja mungkin berbeda,” kata Jarot saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Jarot pada hari pemungutan suara, Rabu (17/4), ikut memantau langsung proses pelaksanaan pencoblosan dengan meninjau beberapa TPS yang ada di Kota Sintang.
TPS-TPS tersebut satu persatu dijajaki oleh Bupati Sintang bersama rombongan. Rute yang pertama yaitu mengunjungi TPS 01 Kelurahan Alai, TPS 13 Kelurahan Tanjung Puri, TPS 03 dan TPS 05 di Kelurahan Menyumbung Tengah, TPS 01 Kelurahan Jerora 1, TPS 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, dan TPS 05 Kelurahan Ladang.
"Setelah dipantau tadi, ternyata permasalahan utamanya itu adalah melipat kembali kertas suara setelah pencoblosan. Mereka bilang lama, bingung cara melipatnya karena kertasnya itu besar ditambah lagi bilik suaranya kecil, sehingga bisa membutuhkan waktu 4-5 menit untuk melipatnya," kata Jarot.
Jarot menyampaikan masalah lain adalah ada surat suara yang tertukar. Khusus pemilihan untuk tingkat DPRD kabupaten, surat suara Dapil 1 tertukar dengan surat suara Dapil 6, dan mereka tidak mau memulai kalau tidak ditukar dengan yang aslinya sesuai dengan dapil masing-masing.
Ditanya mengenai hak pilihnya, Jarot menyampaikan, hanya bisa mencoblos pada pemilihan Capres dan Cawapres. “Hari ini saya memilih, menggunakan hak pilih saya, saya pakai form A-5 karena domisili saya bukan di Kabupaten Sintang. KTP saya juga bukan di Kabupaten Sintang, jadi hak saya hanya bisa memilih Capres dan Cawapres saja”, ucapnya.
Ia memberikan hak pilihnya di TPS 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu yang tempatnya di Lapangan Tenis Meja Transito.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019