Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Pontianak dipastikan memperoleh minimal tiga kursi di DPRD Pontianak berdasarkan form C1.
"Yang dipastikan lolos yakni dari Dapil Pontianak Kota, Pontianak Tenggara-Selatan, dan Pontianak Barat. Untuk dapil lainnya masih dalam proses penghitungan," kata Ketua DPD PAN Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat.
Zulpydar mengatakan untuk hasil akhirnya pihaknya tentu menunggu hasil penghitungan berjenjang yang dikeluarkan KPU.
"Hasil yang ada tentu berkat dukungan masyarakat Pontianak dan kerja keras kader PAN Pontianak untuk menjadi wakil rakyat di parlemen untuk memperjuangkan rakyat pula. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kepercayaan masyarakat kepada PAN," katanya.
Terkait proses pemilihan di Pemilu 2019, menurut dia, secara umum berjalan aman dan lancar. Meskipun dalam penyelenggaraannya terdapat beberapa hal termasuk teknis dan lainnya yang perlu dievaluasi.
Pihaknya juga berharap keamanan setiap tahapan perlu terus dicermati oleh KPU, Bawaslu, Polda, dan Kodam. Jika memang ada temuan perubahan data-data perolehan suara dapat segera merespons, mengeliminir situasi serta menyampaikan rilis secara resmi agar tidak ada pendapat di luar fakta lapangan.
"Secara umum Pemilu 2019 perlu dievaluasi seperti peningkatan kapasitas penyelenggara dari paling bawah hingga atas. Harus diakui masyarakat terbelah dua akibat pilihan Pilpres. Yang tidak sesuai pilihan maka akan terjadi tekanan terhadap diri mereka sebagai penyelenggara dan masyarakat karena mereka juga memilih," katanya.
Menurut dia, jika kapasitas sudah teruji sistem IT keamanannya juga harus terlindungi. Ke depan sebaiknya pemilihan menggunakan sistem jari atau retina mata. Hal itu karena saat ini untuk rekapitulasi suara dalam Pemilu serentak yang menggabungkan Pilpres, Pileg dan pemilihan DPD memakan korban sejumlah petugas di tingkat KPPS dan PPS akibat kelelahan.
"Untuk itu Pemilu 2019 perlu dievaluasi. Semua kendala harus menjadi tantangan dan ke depan harus diperbaiki," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Yang dipastikan lolos yakni dari Dapil Pontianak Kota, Pontianak Tenggara-Selatan, dan Pontianak Barat. Untuk dapil lainnya masih dalam proses penghitungan," kata Ketua DPD PAN Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat.
Zulpydar mengatakan untuk hasil akhirnya pihaknya tentu menunggu hasil penghitungan berjenjang yang dikeluarkan KPU.
"Hasil yang ada tentu berkat dukungan masyarakat Pontianak dan kerja keras kader PAN Pontianak untuk menjadi wakil rakyat di parlemen untuk memperjuangkan rakyat pula. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kepercayaan masyarakat kepada PAN," katanya.
Terkait proses pemilihan di Pemilu 2019, menurut dia, secara umum berjalan aman dan lancar. Meskipun dalam penyelenggaraannya terdapat beberapa hal termasuk teknis dan lainnya yang perlu dievaluasi.
Pihaknya juga berharap keamanan setiap tahapan perlu terus dicermati oleh KPU, Bawaslu, Polda, dan Kodam. Jika memang ada temuan perubahan data-data perolehan suara dapat segera merespons, mengeliminir situasi serta menyampaikan rilis secara resmi agar tidak ada pendapat di luar fakta lapangan.
"Secara umum Pemilu 2019 perlu dievaluasi seperti peningkatan kapasitas penyelenggara dari paling bawah hingga atas. Harus diakui masyarakat terbelah dua akibat pilihan Pilpres. Yang tidak sesuai pilihan maka akan terjadi tekanan terhadap diri mereka sebagai penyelenggara dan masyarakat karena mereka juga memilih," katanya.
Menurut dia, jika kapasitas sudah teruji sistem IT keamanannya juga harus terlindungi. Ke depan sebaiknya pemilihan menggunakan sistem jari atau retina mata. Hal itu karena saat ini untuk rekapitulasi suara dalam Pemilu serentak yang menggabungkan Pilpres, Pileg dan pemilihan DPD memakan korban sejumlah petugas di tingkat KPPS dan PPS akibat kelelahan.
"Untuk itu Pemilu 2019 perlu dievaluasi. Semua kendala harus menjadi tantangan dan ke depan harus diperbaiki," kata dia.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019