Pontianak (ANTARA) - Ketua Fraksi Amanat Keadilan Bangsa DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar mendorong pemerintah kota setempat untuk menormalkan kembali aktivitas ekonomi setelah Idul Fitri 1441 Hijriah ini.
"Pasca lebaran ini, saatnya Pemkot Pontianak mulai melonggarkan aktivitas ekonomi masyarakat. Hal itu karena masyarakat juga memiliki keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menambahkan bahwa dalam menjalankan aktivitas ekonomi, pelaku usaha dan masyarakat tentu harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Sektor ekonomi memiliki peranan penting. Selama ini ada sebagian usaha tutup dan karyawan dirumahkan. Kalau pun buka hanya sekadarnya karena ada pembatasan. Nah, itu harus menjadi perhatian," katanya.
Menurutnya, jika kondisi sekarang masih dipertahan kan dan di sisi lain pengawasan pemutusan rantai wabah COVID-19 belum sepenuhnya maksimal dengan skema yang tepat maka baik dari sisi ekonomi dan penanganan makin memperparah kondisi.
"Kembali, kalau seperti ini berlanjut masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya bagaimana. Kalau mengharap bantuan pemerintah itu hanya untuk warga tertentu dan bantuan hanya untuk bertahan hanya sebulan saja," papar dia.
Ia mengatakan dengan kembali normal aktivitas ekonomi maka diyakininya akan membuat ekonomi masyarakat, UMKM atau pelaku usaha bergeliat.
"Begitu juga dari sisi pendapatan asli daerah dari hasil pajak tentu akan mulai masuk ke kas pemerintah," katanya.
Terpenting juga menurutnya dari sisi ketahanan pangan, pemerintah kota melalui dinas terkait perlu memaksimalkan ketahanan pangan melihat potensi yang ada.
"Contoh daerah Pontianak Utara maksimalkan sayuran. Ada komplek - komplek tanam cabai, sayuran organik serta lainnya. Sehingga selain bisa memenuhi kebutuhan juga bisa menjadi sumber pendapatan baru. Namun itu perlu bimbingan dan stimulus pemerintah melalui program langsung dengan masyarakat," jelas dia.
Terkait penanganan pemutusan rantai dan penanganan wabah COVID-19, dinas kesehatan atau gugus tugas tetap fokus melaksanakan fungsinya.
"Anggaran untuk penanganan wabah ini kan cukup besar dan harus memberikan dampak yang baik. Fokus dan terukur kinerjanya di lapangan. Saya minta juga data pasien dibuka saja. Itu untuk mencegah penyebaran. Pasien terkonfirmasi itu kan bukan aib," sebut dia.