Bupati Ketapang, Martin Rantan saat upacara Hari Pendidikan Nasional di Ketapang, Kamis mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal.

Bahkan Kemendikbud memberi perhatian khusus pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas negara, seperti anak-anak keturunan Indonesia  yang berada di Sabah dan Sarawak, negara bagian Malaysia.

"Sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden dalam banyak kesempatan, perhatian pemerintah saat ini mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumbar daya manusia," kata Martin Rantan yang membacakan pidato dari Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI.

Ia menegaskan, disini kekuatan sektor pendidikan dan kebudayaan menemukan urgensinya. Terkait dengan itulah, tema Hardiknas kali ini adalah "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan". Tema  ini mencerminkan pesan penting Ki hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumber daya sumber daya manusia yang berkualitas demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.

Dalam perspektif Kemendikbud, pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggungjawab, serta budi pekerti yang luhur.

Sementara ikhtiar membekali ketrampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan tertentu. Semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan  dalam dunia pendidikan ditingkat pusat dan daerah.
Ia menambahkan, hadirnya revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi cara kita hidup, bekerja dan belajar dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan berkarakter peserta didik. "Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa ditengah perubahan global yang bergerak cepat," kata dia.

Saat ini peserta didik kita didominasi generasi Z yang lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia.
Ia mengakui masih dihadapkan pada kompleksitas masalah guru dan tenaga kependidikan meski selalu ada upaya dari pemerintah untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.

Melalui momentum Hardiknas ini, ia mengajak agar berkonsentrasi segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, keterampilan, dan kecakapan yang  tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif. Ia pun mengucapkan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para insan pendidikan dan kebudayaan di seluruh penjuru negeri.

"Terutama kepada ibu dan bapak pendidik dan tenaga kependidikan di semua jenjang, para pegiat PAUD, pegiat literasi, para tokoh agama, wartawan, dan kontributor pendidik lainnya, yang tak lelah menyalakan mimpi, memberikan inspirasi, membuka jalan terang masa depan anak Indonesia agar menjadi manusia cerdas berkarakter kuat dan memberikan manfaat bagi sekitarnya. Selamat Hari Pendidikan Nasional, teruslah bersemangat dan tulus menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia,” tuntasnya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Humas Ketapang

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019