Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalbar, Samsir Ismail mengatakan untuk mengoptimalisasi pendapatan asli daerah dari sektor pajak, pihaknya akan membantu pengadaan "tapping box" pada setiap rumah makan, restoran, tempat hiburan dan hotel di setiap daerah.

"Dengan pemasangan alat ini, maka pemda bisa mengetahui secara real time berapa pajak yang didapat setiap harinya dari mesin yang dipasang," kata Samsir di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan, selama ini, dalam penerimaan pajak, khususnya pajak restoran, rumah makan, hotel dan tempat hiburan masih dilakukan secara offline berdasarkan laporan pengelola tempat-tempat tersebut.

Namun, dengan diberlakukannya sistem online, maka setiap orang yang makan di rumah makan atau restoran, maka pajaknya langsung bisa di input hari itu juga.

"Kami juga akan membangun suatu sistem bersama instansi terkait untuk mengurangi biaya perhitungan pajak. Saat ini kita memang akan menggunakan tapping box yang masih disewa dari pihak ketiga dan ke depan kita akan membangun suatu sistem untuk lebih menghemat biayanya,"  katanya.

Selama ini, katanya, sektor pajak yang paling banyak memberikan kontribusi bagi kas daerah adalah rumah makan, restoran, hotel, temat hiburan, kolam renang dan fasilitas umum lainnya yang banyak dikunjungi masyarakat.

"Dari tempat-tempat tersebut, ada kewajiban pajak yang harus dibayar masyarakat dan menjadi kewajiban bagi tempat-tempat ini untuk menyalurkan pajak itu kepada pemerintah untuk dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan," katanya.

Pihaknya berharap dengan dilakukannya sistem ini secara masif di setiap daerah, terjadi peningkatan dari pendapatan pajak daerah, sehingga pembangunan di Kalbar bisa semakin meningkat.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019