Pontianak (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat, perputaran uang di Kalimantan Barat selama bulan Ramadhan mencapai 25 persen dari total peredaran uang sepanjang tahun.
"Peningkatan konsumsi masyarakat dan meningkatnya mobilitas selama bulan suci menjadi faktor utama lonjakan tersebut," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat N. A. Anggini Sari di Pontianak, Kalbar.
Anggini mengatakan, khusus di bulan Ramadhan, perputaran uang meningkat signifikan. Secara historis, data yang dimiliki Bank Indonesia menunjukkan bahwa dalam 12 bulan, perputaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri mencapai 25 persen dari total peredaran uang tahunan.
Menurutnya, kondisi ini menjadi berkah sekaligus momentum penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sejalan dengan itu, BI bersama pemerintah provinsi dan perbankan telah menyiapkan layanan penukaran uang baru bagi masyarakat.
"Tahun lalu, program Serambi Kalbar mencatat perputaran uang sebesar Rp2,6 triliun. Tahun ini, kami menargetkan minimal jumlah yang sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat triwulan 4 tahun 2024 secara kumulatif masih di bawah nasional yaitu sebesar 4,90 persen. Motor penggerak utamanya adalah sektor perdagangan.
"Kinerja positif sektor perdagangan telah menunjukkan kekuatan permintaan domestik serta ketahanan para pelaku usaha dalam memanfaatkan peluang di pasar lokal dan regional. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga menjadi motor utama dengan pertumbuhan sebesar 2,62 persen," kata Ria Norsan.
Untuk itu, dengan mengusung visi Terwujudnya Kalimantan Barat yang Adil, Demokratis, Religius, Sejahtera dan Berwawasan Lingkungan, kita akan terus berupaya agar pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat mengalami pertumbuhan positif dengan menjaga daya beli masyarakat, mendorong peningkatan produksi dan produktivitas sektor unggulan.
"Agar itu bisa terwujud, saya minta agar Pemda bisa menggiatkan terus pasar-pasar murah di semua kabupaten/kota agar inflasi kita tetap terjaga," katanya.