Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus menggenjot partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk seluruh desa untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah itu.
"Partisipasi PAUD terus ditingkatkan. Kehadiran PAUD dan TK ini diharapkan mampu meningkatkan SDM dan menjadi indikator pembangunan daerah, yaitu Indek Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkayang, Yan saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk mensukseskan program pemerintah pusat yakni satu desa satu PAUD, Pemkab Bengkayang dalam hal akan terus bekerja sama seluruh aparatur desa di daerah setempat.
"Kerja sama tersebut untuk mendorong tingkat partisipasi pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4-5 tahun," papar dia.
Hingga pada tahun 2019 kata Yan, hampir seluruh desa yang tersebar di 17 kecamatan memiliki sekolah PAUD, TK, maupun swasta dan negeri di Bengkayang.
"Jumlah TK dan PAUD yang saat ini sudah beroperasi dan sudah memiliki nomor pokok nasional atau NPSN di Kabupaten Bengkayang sebanyak 139 lembaga, yang meliputi sebanyak 100 PAUD, 26 TK swasta, dan 13 TK negeri," katanya.
Sementara itu katanya, untuk jumlah tenaga pendidik PAUD sebanyak 96 orang dengan peserta Paud 3.070 orang. TK dan PAUD yang memiliki NPSN ini memperoleh kucuran bantuan langsung dari pemerintah pusat.
"Sebagian tenaga pendidik PAUD negeri di Kabupaten Bengkayang berstatus Pengawai Negeri. Kembali, kami berharap kehadiran PAUD dan TK ini mampu meningkatkan SDM dan pembangunan manusia di Bengkayang ke depan nya," kata dia.
Sementara itu, Kades Sungai Duri, Rezza Herlambang mengatakan bahwa sangat memberikan perhatian terhadap PAUD. Bahkan sebelum masuk PAUD anak balita di desa sudah diberikan penanganan terutama tentang gizi dan imunisasi di Posyandu yang dibentuk oleh desa. Kadernya kita dukung dan makanan tambahan diberikan.
"Semua nya bertujuan membentuk manusia yang sehat, cukup gizi, untuk kemudian dididik di lembaga PAUD," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Partisipasi PAUD terus ditingkatkan. Kehadiran PAUD dan TK ini diharapkan mampu meningkatkan SDM dan menjadi indikator pembangunan daerah, yaitu Indek Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkayang, Yan saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk mensukseskan program pemerintah pusat yakni satu desa satu PAUD, Pemkab Bengkayang dalam hal akan terus bekerja sama seluruh aparatur desa di daerah setempat.
"Kerja sama tersebut untuk mendorong tingkat partisipasi pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4-5 tahun," papar dia.
Hingga pada tahun 2019 kata Yan, hampir seluruh desa yang tersebar di 17 kecamatan memiliki sekolah PAUD, TK, maupun swasta dan negeri di Bengkayang.
"Jumlah TK dan PAUD yang saat ini sudah beroperasi dan sudah memiliki nomor pokok nasional atau NPSN di Kabupaten Bengkayang sebanyak 139 lembaga, yang meliputi sebanyak 100 PAUD, 26 TK swasta, dan 13 TK negeri," katanya.
Sementara itu katanya, untuk jumlah tenaga pendidik PAUD sebanyak 96 orang dengan peserta Paud 3.070 orang. TK dan PAUD yang memiliki NPSN ini memperoleh kucuran bantuan langsung dari pemerintah pusat.
"Sebagian tenaga pendidik PAUD negeri di Kabupaten Bengkayang berstatus Pengawai Negeri. Kembali, kami berharap kehadiran PAUD dan TK ini mampu meningkatkan SDM dan pembangunan manusia di Bengkayang ke depan nya," kata dia.
Sementara itu, Kades Sungai Duri, Rezza Herlambang mengatakan bahwa sangat memberikan perhatian terhadap PAUD. Bahkan sebelum masuk PAUD anak balita di desa sudah diberikan penanganan terutama tentang gizi dan imunisasi di Posyandu yang dibentuk oleh desa. Kadernya kita dukung dan makanan tambahan diberikan.
"Semua nya bertujuan membentuk manusia yang sehat, cukup gizi, untuk kemudian dididik di lembaga PAUD," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019