Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menggalakkan Gerakan Sekolah Sehat 2024 untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas pada masa depan.
"SDM unggul bisa membawa Indonesia menuju Indonesia maju dan SDM yang baik itu tentunya haruslah SDM yang sehat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek RI Iwan Syahril dalam Gelar Wicara Gerakan Sekolah Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Iwan menekankan siswa yang sehat merupakan fondasi utama dalam menciptakan SDM masa depan yang cerdas dan memiliki karakter yang hebat.
Ia mengungkapkan pendidikan yang berkualitas yang sejak dahulu digaungkan oleh Ki Hadjar Dewantara bukan saja selalu terkait dengan pendidikan intelektual. Iwan menyebut pendidikan berkualitas menurut Ki Hadjar Dewantara berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan raga.
"Cipta itu pikiran, rasa itu menghaluskan perasaan atau bahasa kerennya itu afektif kalau di bidang pendidikan, karsa (adalah) pendidikan yang menumbuhkan kemauan. Karena percuma saja pendidikan mendidik orang pintar tapi tidak berkemauan," jelasnya.
"Apa gunanya kita pintar? Apa gunanya kita punya karakter tapi tidak memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan perubahan? (Kemudian) ada dimensi raga. Jadi ada olah cipta olah rasa olah karsa dan olahraga. Jadi itu sebenarnya fondasi dari pendidikan yang berkualitas, kalau kita merujuk kepada bapak pendidikan kita," lanjutnya.
Menurut Iwan, adanya fasilitas belajar yang memadai dan guru yang berkualitas tidak akan berarti jika para siswa tidak sehat.
"Sekarang kita melengkapi dengan sehat jiwa, kita ingin anak-anak kita bisa belajar dengan aman, nyaman, dan bahagia. Tidak memiliki kecemasan atau tekanan yang berlebihan dan juga perlu kita pastikan pemenuhan gizi secara seimbang sehingga tumbuh kembang anak bisa optimal," ujarnya.
Diketahui, Gerakan Sekolah Sehat 2024 diselenggarakan atas kerja sama sejumlah mitra dari dunia industri, dunia usaha, organisasi nonpemerintah, lembaga swadaya masyarakat, serta kementerian/lembaga.
Sejak tahun 2022 Kemendikbudristek telah menjalin kerja sama dengan 40 mitra. Adapun bentuk dukungan dari para mitra ini mencakup sejumlah program, termasuk edukasi kesehatan kepada warga satuan pendidikan, penyusunan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), dan fasilitas untuk menunjang kebiasaan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung gizi seimbang.
Selain itu terdapat pula dukungan terhadap sarana dan prasarana untuk mendorong munculnya berbagai aktivitas fisik peserta didik, serta dukungan terhadap cakupan imunisasi peserta didik.