Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang  Pontianak Taufan Febiola menyebutkan bahwa di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi, maka di sisi lain merupakan momen yang tepat untuk membeli atau investasi saham.

“Saat ini memang pasar modal lagi turun bahkan tembus ke level psikologis. Namun di sisi lain itu bisa menjadi momen tepat bagi investor membeli saham,” ujarnya di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan masih turunnya transaksi di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa hal. Satu di antaranya masih ada faktor perang dagang Amerika Sarikat dan Tiongkok.

“Belum ada kepastian nasib dari perang dagang. Indeks kita juga sudah cukup mahal valuasi nya sehingga pasar menjadi hanya menunggu dan melihat,” kata dia.

Ia menambahkan tidak kalah penting lagi, turun nya transaksi di pasar modal juga karena faktor masih menunggu hasil Pemilu 2019.

“Para investor pasti menunggu hasil dari Pemilu untuk kepastian politik. Momen pengumuman Pemilu saat ini juga bertepatan bulan puasa. Sudah tren saat bulan puasa transaksi turun,” papar dia.

Khusus di Kalbar menurutnya dari sisi perkembangan investor dalam lima tahun terakhir sangat memuaskan. Menurut nya dari 2015 dibandingkan saat ini ada pertumbuhan sekitar 400 persen.

“Kalbar masuk dalam 10 besar pertumbuhan jumlah investor yang ada di Indonesia. Dari segi sekuritas atau pialang, pertumbuhan terbesar untuk wilayah timur yakni saat ini ada 13 pialang,” papar dia.

Menurutnya di lihat dari Single Investor Identity (SID) total investor 2019 sebanyak 13.276. Sedangakan dilihat dari jumlah rekening efek atau SRE sebanyak 15.794.

“Dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar, Kota Pontianak masih mendominasi. Saat ini Kabupaten Kubu Raya, Sintang, Sambas juga pertumbuhan nya signifikan. Target kita tahun ini ada 4.000 investor baru,” kata dia.

Terkait edukasi pasar modal ke masyarakat, BEI Cabang Pontianak menggelar workshop bersama sejumlah wartawan di Kalbar, Rabu (15/5) sore.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019