Sehari menjelang hari raya Idul Fitri daerah perbatasan Indonesia - Malaysia, Kecamatan Badau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat di landa banjir dengan ketinggian air rata-rata setengah meter.
"Banjir terjadi sejak semalam karena curah hujan tinggi mengakibatkan air Sungai Badau meluap," kata tokoh masyarakat Kecamatan Badau, Henny Sudayat dihubungi Antara, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa.
Menurut Sudayat, saat ini kondisi masih terjadi menggenangi sejumlah dataran rendah terutama di daerah Badau Hilir dan di sekitaran lapangan bola Badau.
Ia mengatakan banjir seperti itu terjadi setelah beberapa tahun terakhir, Sungai Badau dengan mudahnya meluap jika di musim hujan.
"Sungai Badau itu sudah mengalami pendangkalan dan penyumbatan akibat banyak sampah plastik di sungai tersebut," ucap Sudayat.
Dikatakan dia, sudah saatnya pemerintah memikirkan agar mencari solusi untuk pengerukan Sungai Badau, sehingga pembuangan air menjadi lancar.
"Kondisi seperti itu seharusnya tidak biarkan berlarut - larut," pinta dia.
Seorang warga Badau Hilir, Nurul Hayati (34) mengatakan kondisi banjir itu cukup mengganggu aktivitas masyarakat yang ingin melakukan persiapan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
"Malam nanti harus sudah takbiran dan kami harus mempersiapkan untuk menyambut Lebaran, semoga banjir hari ini surut," doa Nurul.
Sementara itu, terkait kondisi banjir tersebut, Pelaksanaan tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Rupinus mengatakan pihaknya belum menerima laporan banjir.
"Kami belum terima laporan terkait banjir, namun akan segera kami lakukan pengecekan," singkat Rupinus di hubungi Antara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019