Pada kesempatan itu, ANTAM juga menyalurkan bantuan sebanyak 32 paket alat kesehatan berupa tensi meter dan stetoskop untuk 32 posyandu disekitar area ANTAM UBP Bauksit Tayan.
"Penyaluran bantuan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ini merupakan salah satu konsen utama ANTAM untuk mewujudkan tujuan sesuai dengan misi 2030 ANTAM nomor 4 yaitu meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi ANTAM UBPB ini," kata General Maneger Unit Bisnis Pertambangan Bauksit-Tayan PT Antam Tbk, Anas Safriatna
Penyerahan dilakukan bersamaan dengan kegiatan halal bihalal bersama stakeholder di Sanggau, Kamis (13/6).
Ia mengatakan, peran CSR dalam menjaga hubungan antara perusahaan dan masyarakat sangatlah penting. Pada periode Januari hingga Mei 2019 ini, CSR ANTAM telah memberikan berbagai kontribusi kepada masyarakat. Antara lain pembinaan kepada mitra binaan, dukungan atas kegiatan kegiatan masyarakat baik kegiatan pemuda, adat, kerohanian, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan kegiatan community development lainnya.
"Dan pada kesempatan kali ini, UBPB akan secara simbolis penyerahan penyaluran bantuan melanjutkan pendidikan ke SMP/sederajat kepada 200 siswa senilai Rp250 juta, melanjutkan ke SMA/sederajat kepada 100 siswa senilai Rp150 juta serta untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi kepada 50 orang senilai untuk Rp200 juta- dengan total anggaran sekitar Rp600 juta,- termasuk juga penyerahan bantuan 32 paket alat kesehatan," katanya.
Pada kesempatan ini PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) selaku anak perusahaan ANTAM juga menyalurkan bantuan pendidikan kepada 75 orang siswa senilai Rp46 juta.
Anas Safriatna menjelaskan, di tahun 2019 ini merupakan tahun penuh tantangan, di tahun ini UBPB ANTAM mempunyai target produksi sebesar 3.175.000 Wbx dimana bulan Mei ini baru tercapai 473.568 Wbx atau sekitar 14,92 persen dari target RKAP yang diberikan oleh Direksi ANTAM. Sedangkan target ekspor baru tercapai 503.650 ton atau sekitar 17 persen dari target RKAP 2019 sebesar 2.915.125 ton.
"Dalam mencapai target tersebut membutuhkan kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak dengan kerja keras ekstra mengingat periode tahun 2019 hanya tersisa 6 bulan lagi. Dan kami bersyukur kegiatan kami selama ini mendapat dukungan penuh yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah seperti bupati dan Forkopimda Kabupaten Sanggau, para camat, pemuka masyarakat dan masyarakat. Semoga ini dapat memacu kami untuk lebih meningkatkan kesuksesan," katanya.
Untuk itu ujarnya, ANTAM dan ICA bersama sama mengadakan kegiatan halal bihalal bersama stakeholder untuk dapat meningkatkan hubungan yang telah terjalin dengan baik ini menjadi lebih baik lagi untuk dapat mencapai semua target dan pekerjaan demi kebaikan bersama dan ke-harmonisan semua pihak.
"Ramadhan telah meninggalkan kita. Saat ini kita berada di bulan Syawal. Mengisi bulan Syawal dengan lanjutan ibadah dan keshalehan Ramadhan adalah hal yang dikehendaki Rasulullah SAW. Pada hari ini kita mendapatkan kesempatan untuk kembali fitrah dan saling bermaaf-maafan. Ini merupakan waktu terbaik untuk memaafkan diri sendiri, keluarga, kawan, rekan serta semua pihak dan memulai semua hal dari nol dalam artian sudah saling memaafkan," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengatakan dalam kiprahnya PT ANTAM Tbk UBPB selama ini sangat membantu masyarakat khususnya masyarakat di Kecamatan Tayan Hilir, Toba dan Meliau melalui program bantuan CSR ANTAM dan ICA.
"Berkat bantuan itu banyak yang sudah dirasakan masyarakat kami, baik itu penyaluran bantuan pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana serta kesempatan kerja. Namun saya berharap bantuan itu tidak hanya untuk di tiga kecamatan saja. Namun juga untuk kabupaten Sanggau khususnya untuk di daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan," katanya.
Ia juga berharap ANTAM dapat selalu mempertahankan sinergi dan koordinasi dengan Pemda Kabupaten Sanggau terhadap CSR yang di salurkan. Hal ini di maksud agar dapat bersinergi dengan program-program pembangunan yang juga dilakukan oleh Pemda Kabupaten Sanggau.
"Karena draft pembangunan Kabupaten Sanggau tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga oleh pihak-pihak swasta atau investor. Dan ini perlu terkoordinasi dengan baik melalui pemerintah agar bisa sinergi dan pembangunan itu tidak terjadi tumpang tindih. Sehingga semua dapat merasakan daerahnya dibangun baik yang dilakukan oleh swasta maupun oleh Pemda Kabupaten Sanggau," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019