Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengapresiasi respon cepat tanggap Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang langsung berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji tiga kilogram di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya.

"Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi respons cepat dan tanggap dengan apa yang sudah dilakukan bapak Bupati Muda bersama pihak Pertamina dalam mengatasi persoalan pasokan elpiji bersubsidi di Desa Padang Tikar," kata Fanshurullah Asa di Pontianak, Jumat. 

Menurutnya, komunikasi dan langkah yang dilakukan Muda hendaknya dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mengatasi persoalan di masyarakat di setiap daerah. 

"Apapun kedepannya yang paling terpenting adalah Quick Respons (Respon Cepat) untuk mencarikan solusi yang terbaik secara bersinergi", tuturnya.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji di tengah masyarakat, yang paling terpenting adalah, adanya koordinasi yang cepat dan baik dari pihak Pertamina sebagai penyalur dengan Pemda yang langsung berkomunikasi dengan pihaknya, maka apapun persoalan di masyarakat semuanya pasti akan dapat terselesaikan dengan cepat dan baik. 

"Jika komunikasi antara pemda dengan lembaga kementerian sudah terjalin dengan baik, Insya Allah apapun persoalan yang ada di masyarakat dapat diselesaikan dengan cepat dan baik. Kondisi ini sudah dibuktikan langsung oleh masyarakat di Desa Padang Tikar beberapa hari lalu, dimana masyarakat di sana sudah merasakan langsung respons cepat yang dilakukan Bupati Muda dengan pihak Pertamina dalam memenuhi kebutuhan elpiji bersubsidi," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Ifan ini mengatakan, kasus kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram di Kecamatan Batu Ampar sebagai contoh, ketika komunikasi itu cukup melalui Whatsapp, pihaknya langsung merespon.

"Saya waktu itu masih di Posko Satgas BPH, ketika itu telepon selular saya tinggal di rumah dan sesampainya di rumah, saya baca WA dari Pak Muda Mahendrawan, lengkap dengan videonya. Kemudian saya kontak Dirut Pertamina, dalam waktu beberapa menit langsung di jawab dan langsung saya sampaikan ke Pak Bupati dan Alhamdulillah begitu cepatnya respon yang dilakukan Pak Bupati," kata dia.

Dengan peristiwa ini, Ifan mengharapkan, ke depannya komunikasi semakin baik, persoalan apa pun yang ada di Kubu Raya yang berkaitan dengan BPH Migas dan Pertamina karena pihaknya akan siap membantu.

"Bahkan jika di luar BPH Migas, jika konteks nya ESDM dan saya bisa mengkomunikasikan langsung ke Pak Menterinya, saya akan bantu," ungkapnya.

Dirinya mengharapkan, pihak Pemkab Kubu Raya untuk segera menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk elpiji khususnya di daerah Kecamatan Batu Ampar dan daerah pesisir lainnya. 

Selain itu, Pertamina juga diharapkan menambah delapan agen elpiji yang ditugaskan bukan hanya mendistribusikan elpiji ke pangkalan di Desa Rasau Jaya, namun harus dibawa ke daerah pesisir. 

"Penyaluran elpiji yang selama ini hanya Rp20 ribu tabung harus ditambah lagi Rp15 ribu tabung, sehingga menjadi Rp35 tabung," tuturnya.

Selain itu, ada tiga desa di Kecamatan Batu Ampar yang sebenarnya lebih dekat dengan Kabupaten Kayong Utara, yakni Kecamatan Seponti Jaya, maka pasokan elpiji di tiga desa ini bisa disuplai dari Kayong Utara.


 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019