Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengemukakan sepatutnya para guru di daerah itu menguasai perkembangan teknologi informasi maupun memahami kondisi di luar lingkungan sekolah pada era kesejagatan guna mendukung peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar.
"Saat ini, 'mindset' (pola pikir) anak-anak serba praktis dengan pemanfaatan perangkat IT, di mana arus informasi begitu derasnya dan tak terbendung. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga menciptakan guru-guru milenial yang paham tentang IT," kata dia di Pontianak, Sabtu.
Menurut Edi, melalui TI, terutama media sosial (medsos), semua dengan mudahnya menerima berbagai informasi secara cepat dan hanya dalam hitungan detik, bahkan per sekian detik informasi itu sudah diterima melalui perangkat TI.
Derasnya perkembangan TI, kata dia, menjadikan anak-anak tidak terlepas dari gawai dan arus informasi, baik yang bersifat positif maupun negatif.
"Bagaimana peran guru sebagai orang yang dipercayai untuk mendidik anak-anak, di mana sebagian besar waktunya berada di sekolah, guru-guru harus cerdas menyikapi hal ini," kata dia.
Dengan arus informasi yang begitu gencar, Edi berharap, para guru di daerah itu bisa mengarahkan dan membimbing anak didiknya untuk bijak menggunakan perangkat TI supaya mereka tidak lepas kontrol.
"Apalagi pada era digital ini, banyak anak-anak yang menggandrungi gim, memperoleh informasi dari luar melalui perangkat 'gadget' (gawai, red.) mereka sehingga apa yang mereka terima tanpa melalui filterisasi. Nah, guru harus bisa berperan secara bijak sebagai mediator antara informasi yang diterima dengan fakta yang sebenarnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Saat ini, 'mindset' (pola pikir) anak-anak serba praktis dengan pemanfaatan perangkat IT, di mana arus informasi begitu derasnya dan tak terbendung. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga menciptakan guru-guru milenial yang paham tentang IT," kata dia di Pontianak, Sabtu.
Menurut Edi, melalui TI, terutama media sosial (medsos), semua dengan mudahnya menerima berbagai informasi secara cepat dan hanya dalam hitungan detik, bahkan per sekian detik informasi itu sudah diterima melalui perangkat TI.
Derasnya perkembangan TI, kata dia, menjadikan anak-anak tidak terlepas dari gawai dan arus informasi, baik yang bersifat positif maupun negatif.
"Bagaimana peran guru sebagai orang yang dipercayai untuk mendidik anak-anak, di mana sebagian besar waktunya berada di sekolah, guru-guru harus cerdas menyikapi hal ini," kata dia.
Dengan arus informasi yang begitu gencar, Edi berharap, para guru di daerah itu bisa mengarahkan dan membimbing anak didiknya untuk bijak menggunakan perangkat TI supaya mereka tidak lepas kontrol.
"Apalagi pada era digital ini, banyak anak-anak yang menggandrungi gim, memperoleh informasi dari luar melalui perangkat 'gadget' (gawai, red.) mereka sehingga apa yang mereka terima tanpa melalui filterisasi. Nah, guru harus bisa berperan secara bijak sebagai mediator antara informasi yang diterima dengan fakta yang sebenarnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019