General Manager Bandara Internasional Supadio Pontianak, Jon Mukhtar Rita menyebutkan slot penerbangan baik untuk rute dalam maupun luar negeri masih terbuka lebar lantaran masih ada ruang sekitar 40 persen.
“Slot kami masih tersedia sekitar 40 persen sehingga apabila ada maskapai yang ingin menambah jumlah penerbangan atau menambah rute, kami siap memfasilitasi,” ujarnya di Pontianak, Rabu.
Terkait penerbangan ke rute luar negeri ia mengakui masih minim lantaran permintaan yang rendah untuk beberapa rute ke luar negeri menjadi salah satu penyebab maskapai penerbangan enggan membuka jalur baru untuk rute luar negeri.
Baca juga: Penumpang Nam Air keluhkan penundaan dan pembatalan penerbangan
“Kami dari pihak bandara sendiri masih memiliki slot untuk menambah jumlah penerbangan, baik rute dalam maupun luar negeri,” papar dia kembali.
Ia menyebutkan untuk rute luar negeri, penerbangan secara langsung melalui Bandara Internasional Supadio Pontianak hanya tersedia dua rute, yakni Pontianak-Kuching dan Pontianak-Kuala Lumpur.
“Tahun lalu, masih ada rute Pontianak-Miri. Namun lantaran permintaannya masih rendah, pihak maskapai menutup sementara rute tersebut. Rute tersebut hanya bertahan sebentar,” kata dia.
Baca juga: Sejumlah penerbangan ke Bali dibatalkan karena Gunung Agung Erupsi
Jon menuturkan, pihaknya selalu memberikan masukan kepada maskapai terkait rute penerbangan yang potensial, dengan harapan pihak maskapai membuka rute baru atau menambah intensitas penerbangannya.
“Salah satunya adalah rute Pontianak-Singapura. Sejauh ini sudah ada maskapai yang tertarik, namun masih terkendala perizinan dari pihak Bandara Chang di Singapura yang saat ini mungkin masih mempertimbangkan rute Pontianak-Singapore. Kalau dari Supadio, kami terbuka saja,” jelas dia.
Sementara itu, Penggiat Wisata dari Jejaring Wisata Kalimantan Barat, Aristono Edi Kiswantoro mengatakan bahwa melihat potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kalbar diharapkan semakin banyak rute luar negeri yang tersedia di bandara tersebut, guna mendatangkan pelancong dari negara lain.
Baca juga: Aktivitas penerbangan di Bandara Pangsuma normal pada awal Ramadhan
“Penutupan rute Pontianak-Miri itu pasti ada pertimbangan dari maskapai. Meskipun kita ketahui rute tersebut cukup potensial menarik wisatawan dari Malaysia maupun Brunei Darussalam untuk ke Kalbar,” papar dia.
Namun di sisi lain, ia memaklumi penutupan rute tersebut karena permintaannya yang barangkali masih rendah, sehingga dari sisi bisnis, pihak maskapai tidak dapat meraih keuntungan dari dibukanya rute tersebut.
"Di sisi lain, kami maklumi bahwa faktor bisnis tentu menjadi pertimbangan maskapai. Mereka tentu tidak ingin biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang didapat," kata Aristono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019