Tujuh desa di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
 
Daerah yang menurut BPBD Kapuas Hulu rawan karhutla meliputi Desa Penai dan Bangkong di Kecamatan Silat Hilir, Desa Ranyai Hilir di Kecamatan Seberuang, Desa Madang Permai di Kecamatan Suhaid, Daerah Dalam dan Sekulat di Kecamatan Selimbau, dan Desa Sepandan di Kecamatan Batang Lupar yang memiliki lahan gambut cukup luas.

"Akan ada tim baik itu TNI, Polri, BPBD mau pun elemen masyarakat yang ditugaskan di tujuh desa tersebut," kata Pelaksanaan Tugas Kepala BPBD Kapuas Hulu Rupinus di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.

Baca juga: Kalbar masuk tiga provinsi paling rawan karhutla
Baca juga: Mandor paling rawan, Pemkab Landak siapkan langkah anstisipasi karhutla

"Tim gabungan akan melakukan patroli rutin yang akan dibantu juga oleh elemen masyarakat di wilayah kecamatan," ia menambahkan.

Rupinus menjelaskan pula bahwa BPBD Kapuas Hulu juga mendirikan posko karhutla di Sekretariat Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk koordinasi upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Ia juga mengimbau seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan seperti membuka lahan dengan membakar.

Baca juga: Curah hujan berkurang, 182 desa rawan karhutla dipantau
Baca juga: 182 desa di Kalbar potensi tinggi rawan karhutla

"Sosialisasi dan penyampaian imbauan sudah sering kami lakukan, harapan kita tidak sampai terjadi karhutla di Kapuas Hulu, karena itu bisa berdampak luas," kata Rupinus.
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019