"Satgas ditingkatkan desa mesti aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, terutama terkait pembakaran lahan terbatas sesuai Peraturan Bupati Kapuas Hulu," kata Gunawan di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Gunawan, pembukaan atau pembakaran lahan terbatas dilakukan mengacu kepada Peraturan Bupati Kapuas Hulu nomor 51 Tahun 2021 Tentang tata cara pembukaan lahan pertanian berbasis kearifan lokal.
Oleh sebab itu, pihak desa mesti aktif melakukan pendataan lahan pertanian dan upaya pencegahan karhutla sesuai ketentuan.
Menurutnya, pihak kecamatan maupun desa mesti segera melaporkan ke BPBD jika terjadi karhutla yang tidak mampu dikendalikan untuk segera ditangani.
Dijelaskan Gunawan, mengatasi persoalan karhutla, tim gabung BPBD Kapuas Hulu, Sat Pol PP, TNI dan Polri serta tim relawan terus berupaya baik melakukan pemadaman titik api jika terjadi karhutla maupun melakukan sosialisasi dan imbauan langsung ke masyarakat.
Dia menyebutkan berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG Kalimantan Barat pada 9 Agustus 2023, total titik panas (hotspot) di wilayah Kalimantan Barat berjumlah 706, terdiri dari titik panas kategori tinggi tujuh titik, sedang sebanyak 697 titik dan rendah sebanyak dua titik.
Untuk di Kabupaten Kapuas Hulu titik panas sedang sebanyak 25 titik dan titik panas rendah sebanyak dua titik dengan total titik panas sebanyak 27 titik.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat khusus petani tradisional untuk melaporkan kepada petugas terdekat terutama di tingkat desa apabila ingin melakukan pembakaran lahan secara terbatas, sehingga api bisa dikendalikan.
"Saya rasa karhutla itu tanggungjawab kita semua, terlebih lagi kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi karhutla," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Kapuas Hulu aktifkan Satgas desa tangani karhutla
