Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Andi Saguni mengatakan, pembangunan enam puskesmas prototype (percontohan) di Landak menelan anggaran sebesar Rp66 miliar.

"Pembangunan Puskesmas prototype merupakan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Landak dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi tahun 2018 Kementerian Kesehatan RI dengan total sebesar Rp66 miliar," kata Andi Saguni di Ngabang, Rabu.

Untuk alokasi puskesmas sebesar Rp11 miliar mencakup bangunan puskesmas, penataan halaman, rumah dinas medis dan para medis, kendaraan roda dua, kendaraan roda empat yakni ambulans dan puskesmas keliling, prasarana dan sarana alat kesehatan (alkes).

Menurutnya, puskesmas prototype yang sudah dibangun di kabupaten Landak akan menjadi contoh di Indonesia.

"Puskesmas prototype yang dibangun di kabupaten Landak ini menjadi Puskesmas  percontohan di Indonesia," kata Andi saat melakukan kunjungan kerja di Landak.

Dia menyatakan, dengan diresmikannya Puskesmas prototype Karangan pada Senin kemarin, maka puskesmas tersebut mendapatkan akreditasi peringkat dasar serta memilik pelayanan kesehatan dengan fasilitas, prasarana dan sarana yang lengkap dan modern.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Landak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bagus, modern dan berkualitas di Kabupaten Landak dengan menghadirkan Puskesmas yang bagus dan modern ini," tuturnya.

Dia berharap, Puskesmas di Kabupaten Landak ini menjadi Puskesmas percontohan karena sudah ada penunjukan untuk itu dan diharapkan bahwa Puskesmas Karangan ini bisa menjadi contoh kepada puskesmas-puskesmas lain baik di Provinsi Kalimantan Barat maupun di Indonesia.

Menurutnya, Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dengan dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019 yakni meningkatkan status kesehatan masyarakat serta meningkatnya daya tanggap dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

"Sehingga pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kamauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis," katanya.

Andi mengatakan, ada tahun 2018 kita dari Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah telah membangun 6 Puskesmas Prototype Modern, kemudian di tahun 2019 akan kita bangun 1 lagi Puskesmas prototype dan tahun 2020 rencananya akan membangun 3 Puskesmas dari DAK Afirmasi dan regular 4 Puskesmas.

Dia juga berharap, nantinya, layanan Puskesamas dengan gedung, fasilitas dan alat kesehatan yang lengkap ini bisa berkualitas untuk masyarakat terutama masyarakat Kabupaten Landak.

Pembangunan Puskesmas prototype yang modern ini merupakan langkah dari Pemerintah dalam mengajak masyarakat untuk merubah pola pikir masyarakat untuk tidak lagi ragu melakukan pengobatan di Puskesmas yang dulunya terkesan kurang baik.

"Sehingga dengan Puskesmas prototype ini fasilitas dan alat kesehatan yang lengkap ini sangat mampu melayani kesehatan masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019