Pontianak (ANTARA) - Kabupaten Landak memiliki enam Puskesmas prototype sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kabupaten itu.
"Saat ini, Landak sudah memiliki 6 bangunan Puskesmas Prototype sebagai bentuk peningkatan pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan dan ujung tombak pemberi pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Landak," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa di Ngabang, Kalimantan Barat, Selasa (23/7).
Baca juga: Bupati Landak perintahkan puskesmas buka posko kesehatan di sekretariat PPK
Dia mengatakan, enam Puskesmas Prototype tersebut mulai dibangun pada tahun 2018 di kecamatan Mempawah Hulu, Mandor, Sebangki, Ngabang, Meranti, dan Air Besar.
"Senin kemarin, kita baru meresmikan Puskesmas Karangan dimana pembangunannya menggunakan pendanaannya berasal dari APBN. Pada tahun ini akan dibangun lagi satu Puskesmas Prototype di Kecamatan Sengah Temila yakni Puskesmas Pahauman," tuturnya.
Karolin menjelaskan, masih ada delapan puskesmas lagi yang belum direnovasi dan ditargetkan dalam waktu secepatnya, delapan renovasi 8 Puskesmas tersebut bisa segera dilakukan.
Baca juga: Bupati Landak Cek Kesiapan Pengobatan Gratis Puskesmas
"Saya berharap dengan adanya peningkatan perbaikan bangunan dan standar pelayanan di Puskesmas kita dapat memberikan kontribusi yang lebih nyata dalam upaya meningkatkan status dan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Landak," tuturnya.
Dia menambahkan, untuk Puskesmas Karangan yang baru diresmikan kemarin, melayani 17 desa, 73 dusun dan 40.022 penduduk dengan memiliki tenaga kesehatan 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 28 orang perawat, 19 orang bidan, 2 orang tenaga promosi kesehatan, 1 orang kesehatan lingkungan, 1 orang labolatorium medic, 2 orang gizi, dan 1 orang farmasi dengan total tenaga 76 orang termasuk petugas Poskesdes, Pustu, Polindes, dan Tenaga Non Kesehatan.
Selain itu, Puskesmas Karangan melayani kunjungan pasien dengan jumlah kunjungan rata-rata perhari sebanyak 31 pasien umum dan 47 pasien BPJS, serta Puskesmas Karangan juga telah terakreditasi dengan peringkat dasar pada tahun 2016, dan saat ini sedang mempersiapkan re-akreditasi dengan harapan mendapatkan nilai paripurna.
Baca juga: Dinkes Landak: Akan Datang Lagi 6 Mobil Ambulans Puskesmas
Baca juga: Bupati Landak Serahkan 7 Mobil Ambulans Puskesmas
Baca juga: 9.344 Masyarakat Dapatkan Layanan Kesehatan Cabup-Cawabup Landak
"Akreditasi itu juga untuk melindungi petugas medisnya, SOP yang dibuat itu bukan untuk membuat pekerjaan kita menjadi lebih susah tetapi supaya lebih mudah dan lebih gampang dievaluasi serta apabila ada masalah, ada keluhan masyarakat, dan yang terburuknya ada gugatan masyarakat kita bisa menjawab dan mampu menunjukkan standar pelayanan profesional yang kita berikan," katanya.
Pada kesempatan itu, dirinya mengingatkan kepada masyarakat bahwa dengan adanya gedung puskesmas yang baru dan megah ini jangan takut untuk berobat. "Walaupun gedungnya baru tetapi tarifnya tidak baru karena yang kita lakukan adalah peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Dinkes Landak Ajak Masyarakat Kurangi Aktivitas
Baca juga: Pontianak akan bangun rumah sakit di Siantan Hilir
Baca juga: Sekadau Bangun Gedung Baru Puskesmas Belitang
Baca juga: Setahun lebih Puskesmas Belitang, Kejari Sekadau belum tetapkan tersangka