Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa kemajuan teknologi digital dapat memberikan dampak negatif diantaranya adalah maraknya penyebaran berita hoaks.

"Penyebaran berita hoaks di media sosial pun kini bak rumput liar ketika memasuki era digital," kata Brigjen Dedi di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut berpotensi untuk merusak persatuan NKRI.

"Hal tersebut juga dapat membunuh karakter generasi milenial dan menumbuhkan rasa premanisme yang bisa merusak persatuan NKRI," katanya.

Baca juga: BA pelaku penyebar hoaks sampaikan permintaan maaf ke Kapolri

Oleh karena itu menurut dia karakter masyarakat perlu untuk dibentuk agar dapat menyaring berbagai informasi yang ada.

"Kemajuan teknologi pun harus diiringi dengan pembentukan karakter, pemahaman dan kedewasaan dalam menyaring berbagai bentuk konten dan informasi yang ada," ujarnya.

Ia mengatakan Polri terutama Divisi Humas Polri harus mampu berperan dalam menciptakan generasi milenial yang berkualitas.

Baca juga: Polda Kalbar tangkap seorang penyebar hoaks di facebook

"Divisi Humas Polri sebagai salah satu satuan kerja di Polri yang memiliki fungsi menyalurkan informasi yang benar kepada masyarakat harus memainkan peran dan turut andil dalam menciptakan generasi milenial yang berkualitas dan intelektualitas demi masa depan bangsa dan negara," katanya.

Ia juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan ketertiban di tengah masyarakat agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak generasi penerus bangsa.

Baca juga: Penceramah yang sebut KPPS meninggal diracun dibawa ke Polda Jabar
Baca juga: Polairud Kapuas Hulu sampaikan pesan kebangsaan menolak hoaks dan radikalisme
Baca juga: Polda Kalbar sudah proses 27 kasus informasi transaksi eletronik
Baca juga: Ini 10 pelaku penyebar hoaks terkait Aksi 22 Mei yang ditangkap polisi
 

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019