Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyebut pemberitaan ANTARA yang berimbang dan telah menjadi referensi bagi berbagai pihak berperan dalam meluruskan kabar hoaks, berita yang bias atau tidak utuh tentang daerah.
"Berita negatif yang bias, sepotong-sepotong tanpa narasumber yang jelas berpotensi mengganggu stabilitas daerah. Di sinilah kita berharap peran ANTARA untuk meluruskan informasi itu sesuai fakta," katanya di Padang, Rabu.
Ia mengatakan itu saat menerima kunjungan jajaran ANTARA Biro Sumatera Barat di Istana Gubernur, Rabu.
Menurut Mahyeldi, stabilitas daerah menjadi faktor penting untuk menyukseskan program-program pembangunan yang telah disusun. Karena itu kabar hoaks, bias, dan tidak benar, apalagi sampai membuat masyarakat awam terpengaruh sehingga membuat riak-riak di tengah masyarakat, harus bisa diluruskan.
Baca juga: Prabowo minta wartawan waspadai hoaks agar tak ganggu kebebasan pers
Ia menilai pemerintah daerah (pemda) melalui Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) memiliki sarana untuk meluruskan kabar tidak benar itu melalui rilis berita.
Namun pemerintah tentu tidak bisa jalan sendiri, kata dia, karena itu dibutuhkan dukungan dari media yang memiliki integritas dan dapat dipercaya seperti ANTARA.
Ia menilai ANTARA memiliki rekam jejak yang baik sebagai Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN), bahkan menjadi rujukan bagi banyak pihak termasuk di Sumatera Barat.
"Selama ini pemberitaan ANTARA banyak membantu menyosialisasikan program pembangunan daerah maupun program unggulan gubernur dan wakil gubernur. Ke depan diharapkan dukungan itu bisa terus diberikan," katanya.
Baca juga: Kabar Acil Bimbo meninggal dunia itu hoaks
Sementara itu Kepala Biro ANTARA Sumatera Barat Syarif Abdullah mengatakan ANTARA siap memberikan dukungan pada program pembangunan di daerah melalui pemberitaan baik tulis, foto, TV, maupun dalam bentuk infografis.
"Kami juga ingin lebih dalam menggarap segmen nagari ke depan. Ini juga berkaitan dengan salah satu program unggulan di Pemprov Sumbar yaitu Nagari Hub," katanya.
Ikut dalam pertemuan tersebut Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar Mursalim dan Kabag Makopim Budi Arif.
Baca juga: Sulit-tidaknya Puasa Ramadhan di Era Digital
