Sejumlah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak mengenalkan ekonomi hijau kepada masyarakat Desa Mega Timur, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat sebagai respon terhadap permasalahan ekonomi dan lingkungan.
"Kita mengenalkan konsep ekonomi hijau kepada masyarakat. Kegiatan kita ini juga bagian dari pengabdian kepada masyarakat," ujar Koordinator Kelompok Kerja Lapangan Mahasiswa Magister manajemen FEB Untan, Mustakim Timuru saat dihubungi di Kubu Raya, Senin.
Mustakim menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa pendampingan usaha antara lain, menginisiasi terbentuknya BUMDes, pendampingan UMKM dan pembuatan kerajinan tangan berbasis ekonomi hijau.
Dikatakannya bahwa selama ini pihaknya melihat kreativitas dan produktivitas masyarakat di Kecamatan Sungai Ambang, Kabupaten Kubu Raya ini belum diimbangi dengan bekal ilmu yang cukup, padahal potensi dan sumber daya masyarakat cukup baik.
“Bahan dasar pembuatan kerajinan tangan ini diperoleh dari sisa-sisa alat rumah tangga, seperti, sponge cuci piring, kawat baja, serbuk gergaji, cocopeat, styrofoam, dan lain-lain," jelas dia.
Mustakim yakin dengan pelatihan dan penyuluhan ini masyarakat di sini dapat meningkatkan daya saing produk.
Selain itu secara ekologis hal ini dapat mengurangi keberadaan sampah plastik dan non-organik yang belakangan menjadi permasalahan di kota-kota besar di Indonesia.
“Diharapkan dengan diadakannya pelatihan ini masyarakat dapat memanfaatkan limbah buangan yang tidak bermanfaat dapat menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi dan dapat meningkatkan penghasilan rumah tangga dan desa,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Prodi Magister Manajemen FEB Untan, Mustaruddin, menyambut positif kegiatan yang diinisiasi oleh para mahasiswanya.
Ia mengharapkan kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan keterampilan berbasis ekonomi kreatif.
“Ke depan kegiatan ini akan terus dilaksanakan berkesinambungan dan Desa MegaTimur akan dijadikan desa binaan dan desa contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Kubu Raya dan akan dibuatkan perjanjian kerjasama antara Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura dan Desa Mega Timur,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Mega Timur, Adam yang sangat senang karena desanya dijadikan desa binaan.
“Baru kali ini desa kami dijadikan lokasi binaan Mahasiswa S2 Untan. Mudah-mudahan kegiatan dan kerjasama ini dapat dilakukan secara terus menerus dan bisa memberikan banyak manfaat kepada warga kami,” ujar Adam.
Adam mengimbau warganya dapat berpartisipasi aktif, dan dapat menyerap ilmu yang diberikan sehingga dapat membantu perekonomian desa.
"Kami berpesan jika nanti ada warganya yang mempunyai bakat dan mahir mengerjakan apa yang telah diajarkan maka mendapat bantuan keuangan. Sehingga produk yang dibuat dapat mengangkat nama desa," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Kita mengenalkan konsep ekonomi hijau kepada masyarakat. Kegiatan kita ini juga bagian dari pengabdian kepada masyarakat," ujar Koordinator Kelompok Kerja Lapangan Mahasiswa Magister manajemen FEB Untan, Mustakim Timuru saat dihubungi di Kubu Raya, Senin.
Mustakim menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa pendampingan usaha antara lain, menginisiasi terbentuknya BUMDes, pendampingan UMKM dan pembuatan kerajinan tangan berbasis ekonomi hijau.
Dikatakannya bahwa selama ini pihaknya melihat kreativitas dan produktivitas masyarakat di Kecamatan Sungai Ambang, Kabupaten Kubu Raya ini belum diimbangi dengan bekal ilmu yang cukup, padahal potensi dan sumber daya masyarakat cukup baik.
“Bahan dasar pembuatan kerajinan tangan ini diperoleh dari sisa-sisa alat rumah tangga, seperti, sponge cuci piring, kawat baja, serbuk gergaji, cocopeat, styrofoam, dan lain-lain," jelas dia.
Mustakim yakin dengan pelatihan dan penyuluhan ini masyarakat di sini dapat meningkatkan daya saing produk.
Selain itu secara ekologis hal ini dapat mengurangi keberadaan sampah plastik dan non-organik yang belakangan menjadi permasalahan di kota-kota besar di Indonesia.
“Diharapkan dengan diadakannya pelatihan ini masyarakat dapat memanfaatkan limbah buangan yang tidak bermanfaat dapat menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi dan dapat meningkatkan penghasilan rumah tangga dan desa,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Prodi Magister Manajemen FEB Untan, Mustaruddin, menyambut positif kegiatan yang diinisiasi oleh para mahasiswanya.
Ia mengharapkan kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan keterampilan berbasis ekonomi kreatif.
“Ke depan kegiatan ini akan terus dilaksanakan berkesinambungan dan Desa MegaTimur akan dijadikan desa binaan dan desa contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Kubu Raya dan akan dibuatkan perjanjian kerjasama antara Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura dan Desa Mega Timur,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Mega Timur, Adam yang sangat senang karena desanya dijadikan desa binaan.
“Baru kali ini desa kami dijadikan lokasi binaan Mahasiswa S2 Untan. Mudah-mudahan kegiatan dan kerjasama ini dapat dilakukan secara terus menerus dan bisa memberikan banyak manfaat kepada warga kami,” ujar Adam.
Adam mengimbau warganya dapat berpartisipasi aktif, dan dapat menyerap ilmu yang diberikan sehingga dapat membantu perekonomian desa.
"Kami berpesan jika nanti ada warganya yang mempunyai bakat dan mahir mengerjakan apa yang telah diajarkan maka mendapat bantuan keuangan. Sehingga produk yang dibuat dapat mengangkat nama desa," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019