Sekretaris Daerah Kalbar, AL Leysandri mengajak kepada para peserta kegiatan review program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) provinsi itu tahun 2019 dan para perangkat daerah Kalbar agar berpartisipasi dalam menurunkan angka stunting dan angka kawin muda.
"Hampir dalam setiap pertemuan Gubernur Kalbar selalu menekankan kepada perangkat daerah yang punya tugas dalam bidang kesehatan agar menyelesaikan persoalan-persoalan seperti, stunting dan menekan angka perkawinan muda tersebut," kata AL Leysandri di Pontianak, Kamis.
Ia memgatakan, Gubernur Kalbar pada setiap pertemuan dengan para perangkat daerah selalu menekankan, bagaimana Kalbar dapat menurunkan angka stunting, angka kawin dini dan program-program terkait itu, agar bisa diselesaikan.
"Saya berharap, para OPD bisa menterjemahkan program kerja gubernur ini dengan baik di dalam program kerja di OPD masing-masing," katanya.
Ia mengklaim, dirinya setiap pagi mengunjungi, OPD-OPD untuk menekankan hal yang sama dalam mengurangi angka stunting dan pernikahan dini dan ada peta jalan yang menjadi panduan setiap OPD, terkait bagaimana OPD itu menuju apa yang diinginkan dalam program penanganan stunting tersebut.
"Karena ini juga merupakan program nasional yang diinstruksikan kepada para gubernur oleh Presiden Joko Widodo. Saya berharap, mudah-mudahan sinergitas antara BKKBN dan Pemprov Kalbar serta dengan para bupati/walikota se-Kalbar dapat ditindaklanjuti, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya.
Sebagai Sekda Kalbar, kata Laysandri, ia telah melakukan rapat yang difasilitasi oleh Bappeda bersama Kadis Kesehatan dan petugas KB dan semua instansi terkait se-Kalbar guna menekankan dan menurunkan angka stunting serta pernikahan dini.
"Menyukseskan program-program ini sangat penting dan harus bersama kita tindaklanjuti. Jadi segala upaya-upaya kearah itu sudah kami lakukan dan sudah dimasukan dalam program kerja 2020," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan, BKKBN bersama para mitra hingga saat ini tidak henti-hentinya mensosialisasikan dan mengkampayekan kepada masyarakat agar menghindari kawin muda.
"Kami telah mengkampayekan agar para remaja menghindari perkawinan di usia dini. Dengan hal itu berarti masyarakat Kalbar sudah bisa menghindari terjadinya angka kematian ibu dan penurunan angka stunting, karena penyumbang angka kematian ibu dan melahirkan anak berkondisi stunting itu dampak dari sang ibu belum siap akibat menikah diusia muda," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Hampir dalam setiap pertemuan Gubernur Kalbar selalu menekankan kepada perangkat daerah yang punya tugas dalam bidang kesehatan agar menyelesaikan persoalan-persoalan seperti, stunting dan menekan angka perkawinan muda tersebut," kata AL Leysandri di Pontianak, Kamis.
Ia memgatakan, Gubernur Kalbar pada setiap pertemuan dengan para perangkat daerah selalu menekankan, bagaimana Kalbar dapat menurunkan angka stunting, angka kawin dini dan program-program terkait itu, agar bisa diselesaikan.
"Saya berharap, para OPD bisa menterjemahkan program kerja gubernur ini dengan baik di dalam program kerja di OPD masing-masing," katanya.
Ia mengklaim, dirinya setiap pagi mengunjungi, OPD-OPD untuk menekankan hal yang sama dalam mengurangi angka stunting dan pernikahan dini dan ada peta jalan yang menjadi panduan setiap OPD, terkait bagaimana OPD itu menuju apa yang diinginkan dalam program penanganan stunting tersebut.
"Karena ini juga merupakan program nasional yang diinstruksikan kepada para gubernur oleh Presiden Joko Widodo. Saya berharap, mudah-mudahan sinergitas antara BKKBN dan Pemprov Kalbar serta dengan para bupati/walikota se-Kalbar dapat ditindaklanjuti, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya.
Sebagai Sekda Kalbar, kata Laysandri, ia telah melakukan rapat yang difasilitasi oleh Bappeda bersama Kadis Kesehatan dan petugas KB dan semua instansi terkait se-Kalbar guna menekankan dan menurunkan angka stunting serta pernikahan dini.
"Menyukseskan program-program ini sangat penting dan harus bersama kita tindaklanjuti. Jadi segala upaya-upaya kearah itu sudah kami lakukan dan sudah dimasukan dalam program kerja 2020," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan, BKKBN bersama para mitra hingga saat ini tidak henti-hentinya mensosialisasikan dan mengkampayekan kepada masyarakat agar menghindari kawin muda.
"Kami telah mengkampayekan agar para remaja menghindari perkawinan di usia dini. Dengan hal itu berarti masyarakat Kalbar sudah bisa menghindari terjadinya angka kematian ibu dan penurunan angka stunting, karena penyumbang angka kematian ibu dan melahirkan anak berkondisi stunting itu dampak dari sang ibu belum siap akibat menikah diusia muda," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019