Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Heronimus Hero mengatakan pihaknya akan bersinergi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka memberikan perhatian kepada komoditas pertanian yang diekspor sehingga suplai dan kualitas terus terjaga.

“Saat ini sudah sangat banyak komoditas pertanian di Kalbar yang sudah ekspor. Nah, agar suplai dan kualitas tetap terjaga maka akan ada perhatian seperti apa budidayanya serta didukung untuk pengembangannya. Tidak ada ekspor tanpa budidaya,” ujarnya saat pelepasan ekspor pisang kepok di Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan melihat pasar dari komoditas pertanian apa yang paling diminati. Setelah itu akan melakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong ekspor tersebut.

“Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. Nah, untuk menjadi lumbung pangan tentu kita termasuk Kalbar melakukan ekspor untuk dinikmati masyarakat dunia,” jelasnya.

Terkait ekspor pisang dan permintaan pasar pisang yang masih luas dari negara tetangga, Malaysia, Hero menyebutkan pihaknya akan mengembangkan kawasan pisang kepok tersebut.

“Kita akan mengembangkan kawasan pisang kepok. Meskipun saat ini sudah ada. Kita akan cari kawasan potensial,” ujarnya.

Penyediaan bibit pihaknya sudah siap karena di Balai Benih Induk Hortikultura di Anjungan Mempawah sudah mengembangkan kultur jaringan pisang.

“Dengan adanya kultur jaringan bisa mendukung perbanyak pisang kepok. Harapnya nanti ada puluhan hektare atau bahkan ratusan herktare bisa dikembangkan. Kelompok-kelompok petani juga bisa. Investor juga bisa masuk akan hal itu,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalbar, A.I Letsandri yang hadir dan turut melepas ekspor kali ketiga oleh Balai Karantina Kelas I Pontianak mengapresiasi pelaku usaha agribisnis di wilayahnya yang telah mampu mengantarkan produk pertanian unggulan Kalbar ke pasar ekspor.

"Kita juga menginstruksikan jajaran instansi terkait untuk terus meningkatkan kerjasama dengan Karantina Pertanian Pontianak sebagai unit vertikal Kementerian Pertanian untuk mendorong ekspor. Selain dapat menambah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD), ekspor pertanian sekaligus dapat memperluas lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019