PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar menyatakan, penerapan "Go Cashless" atau transaksi nontunai pada pembelian semua jenis bahan bakar minyak di Kota Pontianak, sejak 1 September 2019 berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah animo masyarakat akan penerapan transaksi nontunai dalam pembelian semua jenis BBM di SPBU pada hari pertama kemarin cukup baik, dan kaum milenial memandangnya sebagai hal yang baru dan menarik, apalagi penerapan ini yang pertama kali di Indonesia," kata Marketing Branch Manager PT Pertamina (Persero) Kalimantan Barat dan Tengah Muhammad Ivan Syuhada di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, transaksi nontunai dalam pembelian BBM di SPBU merupakan program dan cita-cita besar dari Pemkot Pontianak dalam menciptakan Smart City (kota pintar).
"Kami berharap program ini terus berjalan dan seiring waktu berjalan terus dilakukan perbaikan dalam memberikan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, memang pada penerapan pada hari pertama 1 September 2019 masih ada yang perlu disempurnakan, mulai dari pihak Pertamina, perbankan dan pihak lain yang terlibat dalam penerapan transaksi nontunai tersebut.
"Tetapi kami punya satu visi, yakni bagaimana budaya bertransaksi secara digital dan menyukseskan gerakan nontunai nasional," ujarnya.
Apalagi salah satunya, transaksinya menggunakan aplikasi LinkAja karena lebih sederhana dan cepat, selain juga bisa menggunakan kartu debit, kredit atau kartu uang elektronik berbagai bank di wilayah Kota Pontianak.
"Dampak positif dari penerapan transaksi nontunai yakni terkait mengurangi uang tunai yang beredar di SPBU sehingga transaksi lebih cepat dan efisien, dan sangat aman untuk pihak SPBU," kata Ivan.
Pemkot Pontianak didukung oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar telah menandatangani nota kesepahaman yang mengatur tentang kebijakan elektronifikasi pembelian BBM secara nontunai di seluruh SPBU Pertamina di Kota Pontianak dengan dukungan dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank Kalbar, Telkomsel, Indosat dan Tri serta PT XL, Axiata.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, pihaknya bersama dengan PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar dan Bank Indonesia Wilayah Kalbar bersinergi dalam menerapkan transaksi nontunai untuk semua pembelian BBM di SPBU yang ada di kota itu.
"Kami akan gencar meyosialisasikannya transaksi pembelian nontunai untuk semua BBM di SPBU secara masif, baik melalui media massa, media sosial maupun secara langsung. Program 'Pontianak Go Cashless' atau pembelian BBM nontunai, sebelumnya baru diterapkan untuk BBM jenis premium saja," katanya.
Kemudian penerapan pembelian nontunai ini dilakukan bertahap, yakni tahap I, September 2019 berlaku setiap hari Minggu, kemudian tahap II, III dan terakhir tahap IV bulan Desember 2019 mulai diberlakukan setiap hari, katanya.
Program cashless ini merupakan salah satu agenda prioritas Kota Pontianak dalam mewujudkan Smart City. Program ini bertujuan menciptakan ekosistem transkasi secara nontunai yang cepat, aman dan efisien. "Dengan memanfaatkan kemajuan financial technology (fintech)," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Alhamdulillah animo masyarakat akan penerapan transaksi nontunai dalam pembelian semua jenis BBM di SPBU pada hari pertama kemarin cukup baik, dan kaum milenial memandangnya sebagai hal yang baru dan menarik, apalagi penerapan ini yang pertama kali di Indonesia," kata Marketing Branch Manager PT Pertamina (Persero) Kalimantan Barat dan Tengah Muhammad Ivan Syuhada di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, transaksi nontunai dalam pembelian BBM di SPBU merupakan program dan cita-cita besar dari Pemkot Pontianak dalam menciptakan Smart City (kota pintar).
"Kami berharap program ini terus berjalan dan seiring waktu berjalan terus dilakukan perbaikan dalam memberikan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, memang pada penerapan pada hari pertama 1 September 2019 masih ada yang perlu disempurnakan, mulai dari pihak Pertamina, perbankan dan pihak lain yang terlibat dalam penerapan transaksi nontunai tersebut.
"Tetapi kami punya satu visi, yakni bagaimana budaya bertransaksi secara digital dan menyukseskan gerakan nontunai nasional," ujarnya.
Apalagi salah satunya, transaksinya menggunakan aplikasi LinkAja karena lebih sederhana dan cepat, selain juga bisa menggunakan kartu debit, kredit atau kartu uang elektronik berbagai bank di wilayah Kota Pontianak.
"Dampak positif dari penerapan transaksi nontunai yakni terkait mengurangi uang tunai yang beredar di SPBU sehingga transaksi lebih cepat dan efisien, dan sangat aman untuk pihak SPBU," kata Ivan.
Pemkot Pontianak didukung oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar telah menandatangani nota kesepahaman yang mengatur tentang kebijakan elektronifikasi pembelian BBM secara nontunai di seluruh SPBU Pertamina di Kota Pontianak dengan dukungan dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank Kalbar, Telkomsel, Indosat dan Tri serta PT XL, Axiata.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, pihaknya bersama dengan PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar dan Bank Indonesia Wilayah Kalbar bersinergi dalam menerapkan transaksi nontunai untuk semua pembelian BBM di SPBU yang ada di kota itu.
"Kami akan gencar meyosialisasikannya transaksi pembelian nontunai untuk semua BBM di SPBU secara masif, baik melalui media massa, media sosial maupun secara langsung. Program 'Pontianak Go Cashless' atau pembelian BBM nontunai, sebelumnya baru diterapkan untuk BBM jenis premium saja," katanya.
Kemudian penerapan pembelian nontunai ini dilakukan bertahap, yakni tahap I, September 2019 berlaku setiap hari Minggu, kemudian tahap II, III dan terakhir tahap IV bulan Desember 2019 mulai diberlakukan setiap hari, katanya.
Program cashless ini merupakan salah satu agenda prioritas Kota Pontianak dalam mewujudkan Smart City. Program ini bertujuan menciptakan ekosistem transkasi secara nontunai yang cepat, aman dan efisien. "Dengan memanfaatkan kemajuan financial technology (fintech)," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019