Sekitar pukul 13.16 WIB warga yang melintas di Jalan Trans Kalimantan Barat tepatnya tak jauh dari pemungkiman Amboyo di Desa Ampera Raya, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya dihebohkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki yang tergeletak tanpa baju di semak-semak pinggir jalan tersebut.
Terkait hal itu, Kapolsek Sungai Ambawang AKP Joko Satriyatno menjelaskan mayat laki-laki itu pertama kali di temukan oleh seorang warga yang melintas di jalan tempat di temukan mayat. Kemudian oleh warga tersebut di beritahukan kepada Bustami (61) warga Desa Sungai Ambawang Kuala melalui handphone.
"Kemudian oleh Bustami (saksi) langsung menyisir keberadaan mayat, dan benar saja saksi ini mendapatkan seorang laki-laki tergeletak tanpa identitas di parit di pinggir jalan. Usai menutup tubuh mayat tersebut, kemudian saksi langsung mendatangi dan melaporkan hal itu ke Polsek Sungai Ambawang," kata AKP Joko Satriyatno, Senin.
Dari laporan itu, kemudian anggota Polsek Sungai Ambawang langsung mendatangi tempat penemuan mayat dan melakukan tindakan pengamanan.
"Untuk memastikan kami langsung turun ke lokasi penemuan mayat. Karena jenazah ini tidak memiliki identitas, dan hasil koordinasi sekitar pukul 15.00 WIB kami langsung menghubungi dinas sosial Kubu Raya, dan saya dengan mengunakan mobil ambulance Puskesmas Sungai Ambawang langsung membawa jenazah tersebut ke RSUD Sudarso Pontianak, untuk pemeriksaan lebih lanjut," paparnya.
Tidak berselang lama kata Kapolsek, identitas mayat mulai mendapat titik terang. Karena sekitar pukul 16.00 WIB, Ali Mahrub (37), warga Pontianak Utara mendatangi Mapolsek dan langsung ke RSUD Sudarso. Setelah memastikan, Ali mengaku kenal dan mengaku mayat tersebut adalah kerabatnya.
"Dari pengakuan Ali, bahwa mayat tersebut bernama Nadi (45). Dari Ali ini juga di ketahui bahwa Nadi tidak memiliki saudara kandung di Pontianak, dan dirinya hanya sebagai saudara angkat saja. Ali juga menceritakan bahwa Nadi selama ini memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa atau depresi dan penyakit hepatitis," katanya.
Ia menambahkan, karena dari pihak keluarga meyakini korban meninggal karena penyakitnya dan juga melakukan penolakan dilakukanya outopsi oleh pihak kepolisian, maka setelah disepakati sore itu juga jenazah langsung di bawa ke rumah keluarga di Pontianak Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Terkait hal itu, Kapolsek Sungai Ambawang AKP Joko Satriyatno menjelaskan mayat laki-laki itu pertama kali di temukan oleh seorang warga yang melintas di jalan tempat di temukan mayat. Kemudian oleh warga tersebut di beritahukan kepada Bustami (61) warga Desa Sungai Ambawang Kuala melalui handphone.
"Kemudian oleh Bustami (saksi) langsung menyisir keberadaan mayat, dan benar saja saksi ini mendapatkan seorang laki-laki tergeletak tanpa identitas di parit di pinggir jalan. Usai menutup tubuh mayat tersebut, kemudian saksi langsung mendatangi dan melaporkan hal itu ke Polsek Sungai Ambawang," kata AKP Joko Satriyatno, Senin.
Dari laporan itu, kemudian anggota Polsek Sungai Ambawang langsung mendatangi tempat penemuan mayat dan melakukan tindakan pengamanan.
"Untuk memastikan kami langsung turun ke lokasi penemuan mayat. Karena jenazah ini tidak memiliki identitas, dan hasil koordinasi sekitar pukul 15.00 WIB kami langsung menghubungi dinas sosial Kubu Raya, dan saya dengan mengunakan mobil ambulance Puskesmas Sungai Ambawang langsung membawa jenazah tersebut ke RSUD Sudarso Pontianak, untuk pemeriksaan lebih lanjut," paparnya.
Tidak berselang lama kata Kapolsek, identitas mayat mulai mendapat titik terang. Karena sekitar pukul 16.00 WIB, Ali Mahrub (37), warga Pontianak Utara mendatangi Mapolsek dan langsung ke RSUD Sudarso. Setelah memastikan, Ali mengaku kenal dan mengaku mayat tersebut adalah kerabatnya.
"Dari pengakuan Ali, bahwa mayat tersebut bernama Nadi (45). Dari Ali ini juga di ketahui bahwa Nadi tidak memiliki saudara kandung di Pontianak, dan dirinya hanya sebagai saudara angkat saja. Ali juga menceritakan bahwa Nadi selama ini memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa atau depresi dan penyakit hepatitis," katanya.
Ia menambahkan, karena dari pihak keluarga meyakini korban meninggal karena penyakitnya dan juga melakukan penolakan dilakukanya outopsi oleh pihak kepolisian, maka setelah disepakati sore itu juga jenazah langsung di bawa ke rumah keluarga di Pontianak Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019