Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat yang dikeluarkan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan permukiman dan Lingkungan Hidup hari ini Kamis,12 September 2019 khusus di Kecamatan Sukadana masuk dalam kategori bahaya.
"ISPU dengan nilai 423 dengan parameter pencemaran dominan PM10. Dari pengamatan dalam beberapa hari terakhir dimulai dari hari Minggu sampai hari ini di beberapa kecamatan memang rata-rata kategorinya pagi hari cenderung lebih menurun," ujar Kabid Pengelolaan Lingkungan Hidup Kayong Utara, Rayendra Passa saat dihubungi di KKU, Kamis.
Lanjutnya, menurun dalam arti lebih buruk begitu lebih buruk di hari biasa dalam kategori tidak sehat kemudian siang hari kemudian sore hari.
Baca juga: Siswi SMA 1 Sukadana dirawat di puskesmas karena kabut asap
Baca juga: Udara semakin tidak sehat, Pemprov Kalbar liburkan sekolah
"Jika dipengaruhi oleh angin maka bisa terjadi penurunan kualitas udara di memang fluktuatif datanya," katanya.
Menurutnya, ISPU juga masuk dalam kategori bahaya untuk di Kecamatan Teluk Batang saat tim nya melakukan pengukuran udara pada Selasa, 10 September 2019 dengan indeks standar pencemaran udara PM 10 berada dinilai 394.
"Sedangkan di Seponti saat kami melakukan pengukuran pada tanggal 9 September kemarin masuk dalam kategori sedang menuju tidak sehat dengan nilai rata - rata 98," kata dia.
Baca juga: Ini penjelasan Sutarmidji terkait Pergub Karhutla
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak sarankan anak-anak tidak minum es
Dirinya menambahkan dengan keterbatasan alat yang mereka miliki untuk saat ini membuat pihaknya tidak bisa melakukan pemantauan sekaligus untuk di semua daerah KKU yang ada.
"Jadi untuk satu seri data pertama ini kita memantau di empat kecamatan mulai dari Seponti, Teluk Batang, Simpang Hilir dan Sukadana. Karena peralatan ukur kualitas udara hanya memungkinkan untuk digunakan secara bergiliran per wilayah kecamatan," jelasnya.
Saat ini kabut asap akibat Karhutla di Kalbar masih hadir. Meskipun di sejumlah daerah sudah mulai diguyur hujan. Akibat kabut asap, sejumlah aktivitas terganggu. Tidak terkecuali dalam hal aktivitas proses belajar, siswa di Kalbar diliburkan.
Baca juga: Sekadau liburkan sekolah karena kabut asap
Baca juga: BMKG tidak temukan titik panas, Kota Pontianak diselimuti asap kiriman
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"ISPU dengan nilai 423 dengan parameter pencemaran dominan PM10. Dari pengamatan dalam beberapa hari terakhir dimulai dari hari Minggu sampai hari ini di beberapa kecamatan memang rata-rata kategorinya pagi hari cenderung lebih menurun," ujar Kabid Pengelolaan Lingkungan Hidup Kayong Utara, Rayendra Passa saat dihubungi di KKU, Kamis.
Lanjutnya, menurun dalam arti lebih buruk begitu lebih buruk di hari biasa dalam kategori tidak sehat kemudian siang hari kemudian sore hari.
Baca juga: Siswi SMA 1 Sukadana dirawat di puskesmas karena kabut asap
Baca juga: Udara semakin tidak sehat, Pemprov Kalbar liburkan sekolah
"Jika dipengaruhi oleh angin maka bisa terjadi penurunan kualitas udara di memang fluktuatif datanya," katanya.
Menurutnya, ISPU juga masuk dalam kategori bahaya untuk di Kecamatan Teluk Batang saat tim nya melakukan pengukuran udara pada Selasa, 10 September 2019 dengan indeks standar pencemaran udara PM 10 berada dinilai 394.
"Sedangkan di Seponti saat kami melakukan pengukuran pada tanggal 9 September kemarin masuk dalam kategori sedang menuju tidak sehat dengan nilai rata - rata 98," kata dia.
Baca juga: Ini penjelasan Sutarmidji terkait Pergub Karhutla
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak sarankan anak-anak tidak minum es
Dirinya menambahkan dengan keterbatasan alat yang mereka miliki untuk saat ini membuat pihaknya tidak bisa melakukan pemantauan sekaligus untuk di semua daerah KKU yang ada.
"Jadi untuk satu seri data pertama ini kita memantau di empat kecamatan mulai dari Seponti, Teluk Batang, Simpang Hilir dan Sukadana. Karena peralatan ukur kualitas udara hanya memungkinkan untuk digunakan secara bergiliran per wilayah kecamatan," jelasnya.
Saat ini kabut asap akibat Karhutla di Kalbar masih hadir. Meskipun di sejumlah daerah sudah mulai diguyur hujan. Akibat kabut asap, sejumlah aktivitas terganggu. Tidak terkecuali dalam hal aktivitas proses belajar, siswa di Kalbar diliburkan.
Baca juga: Sekadau liburkan sekolah karena kabut asap
Baca juga: BMKG tidak temukan titik panas, Kota Pontianak diselimuti asap kiriman
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019