Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, Edi Rusdi Kamtono menyatakan 23 Puskesmas yang sudah terakreditasi menunjukan sudah memenuhi standar pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Hingga saat ini 23 Puskesmas yang ada di Kota Pontianak seluruhnya sudah terakreditasi, meskipun masih Madya dan belum ada yang menyandang akreditasi Paripurna," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianal, Rabu.

Satu di antara dua Puskesmas yang ada di Kota Pontianak, Puskesmas Gang Sehat Kelurahan Kotabaru Kecamatan Pontianak Selatan, dalam proses penilaian oleh Tim Surveyor Reakreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kedatangan Tim Surveyor yang diketuai dr Harrison MKes ke puskemas itu untuk melakukan penilaian reakreditasi tingkat Paripurna. Selain Puskemas Gang Sehat, Puskesmas Kampung Bangka juga dinilai untuk akreditasi tertinggi tersebut.

"Mereka juga sekaligus juga sebagai motivasi bagi para dokter maupun petugas puskesmas untuk senantiasa menjaga akreditasi yang sudah disandang oleh puskesmas itu," ujar Edi.

Edi menilai, sarana dan prasarana, ruangan, pelayanan dan kebersihan di Puskesmas Gang Sehat itu sudah luar biasa. Termasuk kemudahan pelayanan bagi pasien dengan sistem antrian, perlengkapan peralatan serta 20 item inovasi dari puskesmas itu. "Harapan kita puskesmas ini bisa meraih predikat Paripurna atau bintang lima serta bisa menjadi role model bagi puskesmas-puskesmas lainnya," ungkapnya.

Apabila Puskesmas Gang Sehat nantinya sudah dinilai dan layak menyandang akreditasi Paripurna, maka puskesmas ini akan menjadi role model atau contoh bagi puskesmas lainnya yang ada di Pontianak.

"Jadi tidak perlu jauh-jauh untuk mencari contoh puskesmas yang bagus, cukup lihat Puskesmas Gang Sehat. Lihat sendiri ruangannya sejuk, nyaman dan bersih, sehingga membuat pasien nyaman," kata Edi.

Puskesmas Gang Sehat ini juga menyediakan layanan 24 khusus klinik bersalin. Selain itu, ada pelayanan konseling dengan dokter spesialis. "Saya melihat puskesmas ini sudah lumayan komplit, tinggal bagaimana meningkatkan lagi kerapian, kebersihan dan pelayanannya," kata Wali Kota Pontianak itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianakzl, Sidiq Handanu mengatakan, undang-undang peraturan itu mewajibkan semua fasilitas kesehatan harus sesuai standar. "Jadi wajib semua pelayanan kesehatan itu terakreditasi dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien," jelasnya

Kemudian, lanjutnya, dari aspek internal sendiri, akreditasi itu sudah menjadi kebutuhan karena persaingan fasilitas kesehatan yang kian ketat. Fasilitas kesehatan yang memiliki pelayanan terbaiklah yang akan survive atau bertahan. Intinya, akreditasi itu perbaikan mutu dan tidak akan ada habisnya sebab terus berproses.

Kepala Puskesmas Gang Sehat, Nuzulisa menambahkan, puskesmas yang dipimpinnya ini akreditasinya masih tingkat Madya. Dirinya berharap akreditasi puskesmas ini bisa menyandang akreditasi Paripurna.

"Dengan segala kualitas layanan yang sudah kami berikan kepada masyarakat, capaian-capaian untuk pelayanan kesehatan, program kesehatan bahkan kami punya 20 inovasi," katanya.

20 inovasi itu disebutnya sebagai 20 Inovasi Sekodi. Dengan adanya inovasi-inovasi itu, dirinya berharap bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Pontianak khususnya di Kecamatan Pontianak Selatan. "Tidak ada lagi yang sifatnya antrian terlalu lama, ruang tunggu panas, tidak nyaman dan segala macam maka kami fasilitasi melalui inovasi kami," kata Nuzulisa.

Diantara inovasi tersebut adalah antrian online. Bahkan ada inovasi terbaru yang menurutnya mungkin satu-satunya yang dimiliki puskesmas se-Indonesia, yakni Virtual Hologram Assistance (Vitha). Alat ini berfungsi memberikan berbagai macam informasi serta memberikan arahan kepada pasien yang berkunjung sehingga mata rantai untuk penambahan SDM bisa diefisiensikan.

"Vitha ini sifatnya interaktif, artinya alat ini online karena menggunakan jaringan internet sehingga masyarakat bisa bertanya secara online," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019