Demo tolak RUU KUHP dan KPK, mahasiswa Kalbar bersuara dengan media spanduk dengan kata-kata yang kocak.
"Rata-rata di sini mahasiswa membuat kata-kata yang lucu dan unik, kami juga terhibur dengan adanya tulisan itu," kata Lutfi, salah satu mahasiswa IAIN Pontianak yang mengikuti demo tolak RUU KUHP dan KPK di Pontianak, Selasa.
Demo tolak RUU KUHP dan KPK, mahasiswa Kalbar bersuara dengan media spanduk dengan kata-kata yang kocak. (Foto tim magang/Irpan)
Banyak sekali sekali kata-kata kocak yang bisa kita jumpai di sana seperti "sahkan aku saja jangan RUU", "tolak RUU terima cintaku", "cukup skripsi yang di revisi, KPK jangan", "urus saja KPK jangan ayam kami" dan masih banyak lagi.
Demo tolak RUU KUHP dan KPK, mahasiswa Kalbar bersuara dengan media spanduk dengan kata-kata yang kocak. (Foto tim magang/Irpan)
Alasan mereka membuat tulisan yang lucu karena RUU yang akan disahkan oleh pemerintah terkesan tidak logis bagi sebagian besar mahasiswa yang mengikuti demo tersebut. "RUU yang akan disahkan sangat tidak masuk akal dan sangat lucu, makin menindas kami para rakyat kecil," ujar Janu saat di tanya mengenai spanduk tersebut.
Demo tolak RUU KUHP dan KPK, mahasiswa Kalbar bersuara dengan media spanduk dengan kata-kata yang kocak. (Foto tim magang/Irpan)
Alasan lain mengapa mahasiswa menggunakan kata-kata yang lucu daripada yang serius, karena kata seperti itulah yang akan gampang teringat dan pesan yang di sampaikan lebih masuk yang di tujukan ke DPRD, karena sebagian besar kata-kata itu ialah keresahan sehari-hari.
"Mungkin pesannya lebih masuk kalau kami beri sedikit lawakan di setiap orasi kami," tambah Janu.
