Selain pendidikan, kesehatan juga penting.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Di Indonesia, salah satu aspek yang menjadi penentu dari kesehatan itu sendiri dilihat dari gizi masyarakat. Permasalahan gizi masih menjadi tugas pemerintah untuk diatasi, salah satunya stunting (masalah kurang gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya).

Kebijakan kesehatan identik dengan peraturan, perundang-undangan atau ketetapan yang dibuat oleh suatu negara. WHO mendefinisikan kebijakan kesehatan sebagai keputusan, perencanaan dan aksi-aksi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan kesehatan di masyarakat (Allan, 2017).

Kembali lagi ke permasalahan gizi, pemerintah telah menjadikan pencegahan stunting sebagai prioritas nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 dan 2019.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa kebijakan kesehatan adalah aksi-aksi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan kesehatan di masyarakat.

Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah menjalankan beberapa aksi atau langkah untuk mencegah stunting, seperti pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.

Tidak cukup hanya itu, pemerintah juga melakukan penanganan berupa perbaikan layanan kesehatan dasar seperti akses air bersih serta lingkungan yang bersih dan memadai juga diharapkan dapat mencegah stunting.

Pemerintah juga menggalakkan kampanye “isi piringku” untuk mencegah stunting.

Kampanye isi piringku merupakan pedoman porsi makan sehari-hari dalam satu piring yang memenuhi gizi seimbang, diantaranya terdiri dari 50% buah dan sayur dan 50% karbohidrat dan protein. Kampanye isi piringku juga disesuaikan dengan kearifan lokal daerah masing-masing agar berjalan dengan lancar.

Melalaui promosi kesehatan atau sosialisasi kesehatan upaya pencegahan stunting juga perlu dilakukan jauh sebelum kehamilan, agar kiranya calon ibu dapat mempersiapkan diri sebelum kehamilan yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kesehatan sebelum hamil juga selama hamil.

Dan sebelum hamil setidaknya ibu-ibu harus memahami soal gizi dan resiko stunting
pada anak.

Pemerintah memang memiliki peran yang sangat besar dalam hal ini, tetapi orang tua juga mempunyai peran yang cukup besar dalam mencegah stunting dengan mempertahankan asupan gizi yang optimal ketika hamil, kemudian memberikan ASI eksklusif, memberikan MPASI dengan gizi yang seimbang, memastikan pola pemberian makan yang teratur dengan gizi seimbang serta menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.

Seperti yang dilansir dari beberapa sumber bahwa dampak jangka panjang stunting tidak hanya tubuh yang pendek tetapi diantaranya berdampak juga pada kemampuan kognitif, meningkatnya resiko obesitas pada saat dewasa dan resiko
penyakit degeneratif.

Dengan demikian kebijakan kesehatan yang telah didesain baik oleh pemerintah memerlukan kerjasama yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat untuk peduli akan pentingnya kesehatan diri, keluarga dan masyarakat bukan hanya untuk mencegah masalah gizi yang salah satunya adalah stunting tetapi juga penyakit-penyakit lainnya melalui kebijakan promotif, preventif maupun kuratif guna menjaga kesehatan agar senantiasa menjadi masyarakat yang sehat, produktif dan kreatif.

Karena salah satu aspek yang akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah ketika di negara tersebut menjadikan kesehatan sebagai hal yang sangat penting dan bernilai, sehingga mengedepankan kebijakan gerakan promotif maupun preventif melalui pendidikan kesehatan dan pendekatan perilaku hidup sehat kepada masyarakat dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, produktif dan kreatif untuk mewujudkan derajat kesehatan yang semakin baik dan tentunya pembangunan ekonomi yang semakin baik dengan generasi penerus bangsa yang sehat, produktif dan kreatif.

Pewarta: Teofilusianto Timotiusius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019