Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah membidik wisatawan dari Kalimantan Barat dan Sarawak untuk menikmati keindahan dan pesona alam di Jawa Tengah melalui kerja sama dengan pelaku agen perjalanan dan Pemerintah Provinsi Kalbar.
“Hari ini kami menggelar seminar dan business to business di Kalbar sebagai bagian dari upaya kami untuk memperkuat jaringan dan kerja sama dengan pelaku bisnis perjalanan dan pemerintah daerah di sini,” ujar Kadisporapar Jateng, Sinung N Rachamadi di Pontianak, Kalbar, Selasa.
Sinung menjelaskan dengan kegiatan tersebut juga bisa melahirkan inovasi baru di bidang kepariwisataan bagi dua daerah bukan hanya Jateng namun juga Kalbar.
“Dengan kegiatan ini Jateng dan Kalbar bisa saling berbagi dan bekerja sama untuk membangun kepariwisataan. Apalagi melalui table top yang digelar, pelaku usaha perjalanan bisa menjual potensi daerah masing-masing melalui paket wisata,” kata dia.
Menurutnya, Kalbar merupakan pasar potensial untuk dibidik karena dari kebudayaan sangat lengkap ada suku Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa dan lainnya. Hal itu menunjukkan keberagaman kekayaan budaya Indonesia.
“Di Kalbar ada Suku Tionghoa dan di Jateng ada peninggalan Tionghoa sehingga masyarakat di sini bisa melihat tapak tilasnya . Belum lagi Jateng memiliki Candi Borobudur yang merupakan ikon Indonesia,” jelas dia.
Kalbar berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia, dan agen perjalanan di sini sering membawa wisatawan dari sana sehingga potensi Kalbar sangat besar. "Jadi kerja sama ini sangat tepat," jelas dia.
Tindak lanjut kegiatan hari ini papar dia, pada Borobudur Traver Mart tanggal 27 Oktober 2019 pihaknya akan mengundang pemerintah daerah, agen perjalanan, anak muda pegiat wisata untuk hadir.
"Jadi kami akan boyongan ke Jateng nanti. Ini merupakan tindak lanjut kegiatan perdana ini," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Hari ini kami menggelar seminar dan business to business di Kalbar sebagai bagian dari upaya kami untuk memperkuat jaringan dan kerja sama dengan pelaku bisnis perjalanan dan pemerintah daerah di sini,” ujar Kadisporapar Jateng, Sinung N Rachamadi di Pontianak, Kalbar, Selasa.
Sinung menjelaskan dengan kegiatan tersebut juga bisa melahirkan inovasi baru di bidang kepariwisataan bagi dua daerah bukan hanya Jateng namun juga Kalbar.
“Dengan kegiatan ini Jateng dan Kalbar bisa saling berbagi dan bekerja sama untuk membangun kepariwisataan. Apalagi melalui table top yang digelar, pelaku usaha perjalanan bisa menjual potensi daerah masing-masing melalui paket wisata,” kata dia.
Menurutnya, Kalbar merupakan pasar potensial untuk dibidik karena dari kebudayaan sangat lengkap ada suku Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa dan lainnya. Hal itu menunjukkan keberagaman kekayaan budaya Indonesia.
“Di Kalbar ada Suku Tionghoa dan di Jateng ada peninggalan Tionghoa sehingga masyarakat di sini bisa melihat tapak tilasnya . Belum lagi Jateng memiliki Candi Borobudur yang merupakan ikon Indonesia,” jelas dia.
Kalbar berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia, dan agen perjalanan di sini sering membawa wisatawan dari sana sehingga potensi Kalbar sangat besar. "Jadi kerja sama ini sangat tepat," jelas dia.
Tindak lanjut kegiatan hari ini papar dia, pada Borobudur Traver Mart tanggal 27 Oktober 2019 pihaknya akan mengundang pemerintah daerah, agen perjalanan, anak muda pegiat wisata untuk hadir.
"Jadi kami akan boyongan ke Jateng nanti. Ini merupakan tindak lanjut kegiatan perdana ini," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019