Sebanyak 19 peserta berasal dari empat kabupaten/kota di Kalimantan Barat mengikuti Lomba Karya Perekayasaan Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalbar.
Kepala Balitbang Kalbar Ansfridus J. Andjioe di Pontianak, Selasa, mengatakan mereka berasal dari Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Sambas, dan Bengkayang.
Mereka, kata dia, mengirimkan karyanya untuk diseleksi melalui beberapa tahap, yaitu seleksi administrasi, seleksi tahap 1 dan seleksi tahap 2, serta tahap pemaparan karya tulis.
Dia mengatakan lomba tersebut sebenarnya dapat diikuti seluruh masyarakat Kalimantan Barat, baik umum, pegawai daerah, karyawan swasta, maupun pelajar.
Namun, pihaknya mengakui kemungkinan karena sosialisasi yang kurang intensif sehingga jumlah peserta lomba masih minim.
"Untuk itu ke depan, kita akan melakukan evaluasi agar kegiatan ini nantinya bisa diikuti lebih banyak peserta," tuturnya.
Ansfrindus menambahkan tema yang diangkat dalam lomba itu, "Inovasi Implementasi dan Pengembangan Potensi Daerah dalam Mempercepat Kemajuan dan Kemandirian Desa ".
"Hasil karya yang masuk ke panitia kemudian di seleksi sebanyak dua kali, baik oleh panitia penyelenggara maupun dewan juri," katanya.
Semua peserta yang berhasil lolos sebagai finalis dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh dewan juri beserta panitia.
Peserta harus mempresentasikan karya mereka di depan dewan juri LKP Tahun 2019. Lomba itu memperebutkan total hadiah Rp49 juta.
Berdasarkan dua tahap seleksi, didapat enam finalis terbaik karya putra-putri Provinsi Kalimantan Barat, di mana tiga finalis dari Kota Pontianak, satu finalis dari Kabupaten Mempawah, dan dua finalis dari Kabupaten Sambas.
Ia mengapresiasi seluruh peserta yang telah menyukseskan lomba tersebut.
"Saya juga berharap kepada pemenang agar ke depannya lebih berani untuk maju dalam 'event' yang lebih besar lagi bahkan sampai ke skala regional/nasional, sehingga kualitas dan kemampuannya akan semakin teruji," katanya.
Kegiatan itu melibatkan dewan juri yang berasal dari peneliti Balitbang Kalbar yang diwakili Achmad Nashar Setyabudi, peneliti perusahaan swasta yang diwakili Uray Ali Umran, akademisi dari Universitas Tanjungpura yang diwakili Yohana Sutiknyawati Kusumadewi dan Nurmainah, serta Politeknik Negeri Pontianak yang diwakili Ramli Abidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Kepala Balitbang Kalbar Ansfridus J. Andjioe di Pontianak, Selasa, mengatakan mereka berasal dari Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Sambas, dan Bengkayang.
Mereka, kata dia, mengirimkan karyanya untuk diseleksi melalui beberapa tahap, yaitu seleksi administrasi, seleksi tahap 1 dan seleksi tahap 2, serta tahap pemaparan karya tulis.
Dia mengatakan lomba tersebut sebenarnya dapat diikuti seluruh masyarakat Kalimantan Barat, baik umum, pegawai daerah, karyawan swasta, maupun pelajar.
Namun, pihaknya mengakui kemungkinan karena sosialisasi yang kurang intensif sehingga jumlah peserta lomba masih minim.
"Untuk itu ke depan, kita akan melakukan evaluasi agar kegiatan ini nantinya bisa diikuti lebih banyak peserta," tuturnya.
Ansfrindus menambahkan tema yang diangkat dalam lomba itu, "Inovasi Implementasi dan Pengembangan Potensi Daerah dalam Mempercepat Kemajuan dan Kemandirian Desa ".
"Hasil karya yang masuk ke panitia kemudian di seleksi sebanyak dua kali, baik oleh panitia penyelenggara maupun dewan juri," katanya.
Semua peserta yang berhasil lolos sebagai finalis dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh dewan juri beserta panitia.
Peserta harus mempresentasikan karya mereka di depan dewan juri LKP Tahun 2019. Lomba itu memperebutkan total hadiah Rp49 juta.
Berdasarkan dua tahap seleksi, didapat enam finalis terbaik karya putra-putri Provinsi Kalimantan Barat, di mana tiga finalis dari Kota Pontianak, satu finalis dari Kabupaten Mempawah, dan dua finalis dari Kabupaten Sambas.
Ia mengapresiasi seluruh peserta yang telah menyukseskan lomba tersebut.
"Saya juga berharap kepada pemenang agar ke depannya lebih berani untuk maju dalam 'event' yang lebih besar lagi bahkan sampai ke skala regional/nasional, sehingga kualitas dan kemampuannya akan semakin teruji," katanya.
Kegiatan itu melibatkan dewan juri yang berasal dari peneliti Balitbang Kalbar yang diwakili Achmad Nashar Setyabudi, peneliti perusahaan swasta yang diwakili Uray Ali Umran, akademisi dari Universitas Tanjungpura yang diwakili Yohana Sutiknyawati Kusumadewi dan Nurmainah, serta Politeknik Negeri Pontianak yang diwakili Ramli Abidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019