Sebanyak 60 siswa dari kelas 10 hingga kelas 11 SMA Bina Bangsa Kecamatan Sungai Asam, Kabupaten Kubu Raya sudah setahun ini belajar dengan perasaan was-was, karena keseluruhan bangunan khususnya di bagian gelegar dan beberapa pondasi sudah dalam kondisi rapuh.

"Bangunan sekolah ini sudah mulai rusak sejak tahun 2019 ini, akibatnya beberapa bagian sudah mulai ambruk, terutama lantai bagian depan ruang teras kelas, kemudian di bagian belakang beberapa pondasi patah dan lantai kelas juga sudah tergantung termasuk beberapa tiang-tiang juga sudah tergantung," kata Tri Susanti Wakil Kepala Sekolah SMA Bina Bangsa di Kubu Raya, Jumat.

Baca juga: Masih banyak sekolah di Sintang rusak

Menurutnya, kondisi ini tentu cukup rawan roboh dan membahayakan keselamatan para siswa dan siswi di sekolah ini.

"Pihak yayasan sebenarnya sudah mencari solusi agar bantuan perbaikan bangunan bisa dilakukan pemerintah, namun hingga saat ini kami belum mendapatkan bantuan untuk memperbaiki gedung sekolah kami ini," katanya.

Menurut dia, walaupun sekolah ini milik swasta, akan tetapi pihak sekolah mengharapkan bisa dapat bantuan dari Pemprov Kalbar.

"Kasihan dengan 60 orang anak-anak yang belajar di sekolah ini. Jika tidak segera diperbaiki kami takutnya gedung sekolah ini ambruk," katanya.

Sementara itu, Sofia salah seorang siswi SMA Bina Bangsa Sungai Raya berharap adanya perhatian baik dari pihak yayasan maupun pemerintah untuk melakukan perbaikan gedung sekolahnya.

Baca juga: Siswa SMPN 8 Sepauk berbalur lumpur demi tiba di sekolah

"Sebenarnya saya dan kawan-kawan sangat khawatir akan kondisi bangungan gedung sekolah kami yang sudah rusak parah itu. Kalau bisa mohonlah ada perhatian agar gedung sekolah kami dapat segera diperbaiki," katanya.

Keprihatinan juga datang dari Kepala Desa Sungai Asam, Sumardi. Ia mengatakan gedung SMA ini sudah berdiri sejak tahun 2004. Dan, ia juga merupakan salah satu perintis berdirinya SMA Bina Bangsa ini. Kemudian seiring berjalanya waktu pada awal tahun ini bangunan sekolah mengalami kerusakan.

"Seperti yang saya tahu, dalam usaha penanggulangan masalah itu pengurus yayasan sudah pernah mengajukan permohonan bantuan pada pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Namun saat ini tidak tahu lagi, karena tanggung jawab SMA ada pada provinsi," katanya.

Ia mengaku pernah berkeinginan melakukan perehapan gedung sekolah ini dengan dana desa. Tapi hal itu terbentur dengan aturan dan apa bila dipaksakan maka akan menjadi temuan.

"Menurut saya walau saat ini, sudah ada SMA negeri di Desa Sungai Asam, namun SMA Bina Bangsa ini masih sangat dibutuhkan dan apa bila gedung sekolah ini roboh kasihan nasib anak-anak kami yang sekolah di sini," katanya.


Baca juga: Jalan rusak ancam jumlah pendaftar siswa baru SMPN 8 Sepauk
Baca juga: Singkawang inventarisasi sekolah yang mengalami kerusakan
Baca juga: Disdik Singkawang inventarisasi sekolah rusak
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019