Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Rusaknya jalan dari kawasan permukiman warga hingga SMP Negeri 8 Sepauk, Sintang, Kalimantan Barat dikhawatirkan menghambat pendaftaran siswa baru sehingga dapat mengurangi jumlah murid di sekolah itu ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Iya, kami mendapat kabar bahwa kalau jalan tidak diperbaiki, untuk tahun ajaran baru nanti, 2019-2020, orang tua lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya di Kota Sintang saja," ujar Kepala SMPN 8 Sepauk Katno Susilo Hudi saat dihubungi di Sepauk, Sintang, Senin.

Saat ini, sekitar 200 siswa bersekolah di SMPN 8 Sepauk. Sebagian besar siswa berasal dari Satuan Pemukiman (SP) 5 dan SP 4. Sekolah yang terletak di kawasan transmigrasi itu mulai beroperasi sejak 2007 berada di SP 5.

Baca juga: Sutarmidji janjikan perbaikan jalan raya Singkawang-Bengkayang

"Kalau dari SP 4, sekitar 40 persennya. Yang paling mengeluhkan kondisi jalan ke SMPN 8 Sepauk, dari orang tua murid di SP 4," ungkap dia.

Ia menambahkan ada juga guru yang mengajukan pindah tugas karena tidak mampu setiap hari ke sekolah, melewati jalan yang rusak parah tersebut.

Katno tinggal sekitar 13 kilometer dari sekolah. Ia akhirnya membeli sepeda motor jenis trail untuk mempermudah perjalanan dari rumah ke sekolah.

"Setiap hari seperti ini, harus masuk ke sekolah, kecuali tanggal merah atau libur," kata dia.

Baca juga: Rusaknya jalan menuju PLTD Putussibau

Ia membutuhkan waktu satu hingga 1,5 jam untuk tiba di sekolah.

Ketua Komite SMPN 8 Sepauk Supono juga mengeluhkan kondisi infrastruktur tersebut.

"Bahkan sekarang ada siswa dari SP 4 yang harus menginap di rumah teman atau saudaranya di SP 5, karena tidak memungkinkan kalau bolak balik setiap hari dari rumah ke sekolah," ujar dia.

 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019