Berbagai kendala masih dihadapi oleh para petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di Kalbar, terutama bagi mereka yang di tugaskan ke desa binaan yang jauh dan terpencil, seperti akses jalan yang kondisinya sulit dilalui karena rusak.

"Namun hal ini tidak menjadi penghalang kami untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di setiap desa binaan kami. Kedatangan tim ekspedisi pelayanan KB bergerak DAS Kapal Bandong ini menjadi penyemangat, dengan ramainya warga yang datang dan mendapatkan sosialisasi tentang KB MKJP," kata Petugas KB Desa Ampar Bedang, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Maulidin, di Sintang, Minggu.

Ia mengatakan untuk penggunaan KB di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang ini, kesadaran masyarakatnya sudah cukup tinggi, termasuk di desa binaannya. Namun, itu hanya sebatas penggunaan KB suntik dan pil saja, sedangkan penggunaan KB MKJP, seperti IUD, implan, tubektomi (wanita) dan vasektomi (pria) belum sepopuler penggunaan KB pil dan suntik.

"Hingga saat ini memang masih sedikit masyarakat di desa binaan kami yang tahu dan mau menggunakan KB MKJP. Ini menjadi tantangan kami untuk terus menyosialisasikan penggunaan KB MKJP ini," ujarnya.

Menurutnya, semua petugas PKB di Kecamatan Binjau Hulu ini kerap sekali turun ke desa untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait apa itu KB MKJP.

"Di Kecamatan Binjai Hulu ini kami sering turun ke desa untuk mensosialisasikan KB MKJP. Namun warga saat kita ajak beralih ke KB MKJP ini selalu beralasan takut," katanya.

Hal ini juga di benarkan oleh, Kuanda salah satu petugas PKB Binjai Hulu lainya, Kuanda mengatakan perasaan takut masyarakat itu kebanyakan di pengaruhi adanya stigma yang di percayai bahwa KB MKJP itu adalah pemasangan susuk dan sebagainya.

"Stigma pemasangan susuk dan hal lain yang dianggap tabu itu masih melekat di sebagian kalangan masyarakat. Dan kami secara kontinyu telah memberi pengertian-pengertian dan nampaknya hal ini memang tidak mudah namun saya percaya perlahan demi pelayan kesadaran masyarakat akan bisa menerima KB MKJP ini," katanya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019