Sebanyak 30 merek kopi dari berbagai daerah di Kalbar hadir di Pontianak Fashion Coffee Week selama 16-17 November 2019 di UMKM Center Dekranasda Pontianak.
Satu di antara merek yang ikut dalam kegiatan tersebut, yakni dari Kabupaten Sambas, Liber.co. Kopi bubuk itu memiliki ras khas.
"Kopi bubuk merek Liber.co ini dari kopi asli Sambas mulai dari daerah Kecamatan Jawai, Tekaran dan lainnya," kata pemilik Liber.co, Lang Jagat, di Pontianak, Minggu.
Sejauh ini pasar untuk kopi bubuk Liber.co cukup luas. Pihaknya hanya mampu memenuhi sebagian kecil permintaan.
"Permintaan kopi masih tinggi. Di sisi penyediaan bahan baku masih rendah di sini. Kita tahu bahan baku kopi di sini masih minim karena tidak ada yang benar-benar budi daya kopi. Kebanyakan kopi yang ada tanaman warisan," kata dia.
Jenis kopi yang saat ini menjadi sorotan, yakni dari Kabupaten Kayong Utara.
Pemilik Bangala Coffee, Wina, yang turut mempromosikan dan menjual kopi asal daerah tersebut, mengaku terkesan akan kopi dari Kabupaten Kayong Utara.
"Di Kalbar ini yang unik menurut saya kopi asal KKU (Kabupaten Kayong Utara). Itu menurut saya benar-benar luar biasa. Kita sedu dengan metode panas keluar aroma durian dan nangka. Kalau disedu dingin maka terasa wine," kata dia.
Hanya saja, kata dia, saat ini kopi asal Kalbar masih minim promosi, sedangkan kualitasnya harus ditingkatkan.
"Saya sendiri untuk kopi nusantara termasuk Kalbar sudah ekspor. Bahan baku saja yang masih kurang," kata dia.
Pontianak Fashion Coffee Week 2019 upaya Pemerintah Kota Pontianak mendukung sektor industri kreatif . Berbagai jenis kopi dengan cara pengolahan masing-masing menjadi suguhan menarik pada Pontianak Fashion Coffee Week.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan ajang dan festival,satu di antara berbagai upaya Pemkot Pontianak memfasilitasi dan menggagas kegiatan ekonomi kreatif.
Ia menyebutkan Pontianak sudah dikenal sebagai kota dengan jumlah warung kopi terbanyak dan penikmat kopi terbesar.
Melalui Pontianak Fashion Coffee Week itu, katnaya, para penggemar kopi dan masyarakat akan bertambah wawasannya bahwa banyak varietas kopi di dunia dan produk turunannya.
"Semua hal berkaitan dengan kopi, barista kopi, 'tester' kopi yang berkelas dan tidak kalah dengan negara-negara lainnya ada di Pontianak Fashion Coffee Week ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Satu di antara merek yang ikut dalam kegiatan tersebut, yakni dari Kabupaten Sambas, Liber.co. Kopi bubuk itu memiliki ras khas.
"Kopi bubuk merek Liber.co ini dari kopi asli Sambas mulai dari daerah Kecamatan Jawai, Tekaran dan lainnya," kata pemilik Liber.co, Lang Jagat, di Pontianak, Minggu.
Sejauh ini pasar untuk kopi bubuk Liber.co cukup luas. Pihaknya hanya mampu memenuhi sebagian kecil permintaan.
"Permintaan kopi masih tinggi. Di sisi penyediaan bahan baku masih rendah di sini. Kita tahu bahan baku kopi di sini masih minim karena tidak ada yang benar-benar budi daya kopi. Kebanyakan kopi yang ada tanaman warisan," kata dia.
Jenis kopi yang saat ini menjadi sorotan, yakni dari Kabupaten Kayong Utara.
Pemilik Bangala Coffee, Wina, yang turut mempromosikan dan menjual kopi asal daerah tersebut, mengaku terkesan akan kopi dari Kabupaten Kayong Utara.
"Di Kalbar ini yang unik menurut saya kopi asal KKU (Kabupaten Kayong Utara). Itu menurut saya benar-benar luar biasa. Kita sedu dengan metode panas keluar aroma durian dan nangka. Kalau disedu dingin maka terasa wine," kata dia.
Hanya saja, kata dia, saat ini kopi asal Kalbar masih minim promosi, sedangkan kualitasnya harus ditingkatkan.
"Saya sendiri untuk kopi nusantara termasuk Kalbar sudah ekspor. Bahan baku saja yang masih kurang," kata dia.
Pontianak Fashion Coffee Week 2019 upaya Pemerintah Kota Pontianak mendukung sektor industri kreatif . Berbagai jenis kopi dengan cara pengolahan masing-masing menjadi suguhan menarik pada Pontianak Fashion Coffee Week.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan ajang dan festival,satu di antara berbagai upaya Pemkot Pontianak memfasilitasi dan menggagas kegiatan ekonomi kreatif.
Ia menyebutkan Pontianak sudah dikenal sebagai kota dengan jumlah warung kopi terbanyak dan penikmat kopi terbesar.
Melalui Pontianak Fashion Coffee Week itu, katnaya, para penggemar kopi dan masyarakat akan bertambah wawasannya bahwa banyak varietas kopi di dunia dan produk turunannya.
"Semua hal berkaitan dengan kopi, barista kopi, 'tester' kopi yang berkelas dan tidak kalah dengan negara-negara lainnya ada di Pontianak Fashion Coffee Week ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019