Pontianak (ANTARA) - Warung Kopi Asiang yang berdiri sejak 1958 tetap eksis di tengah gempuran kafe baru yang menjamur di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Warung kopi atau biasa disingkat warkop yang berada di Jalan Merapi Kota Pontianak ini bahkan tidak menyediakan jaringan internet atau wifi yang menjadi salah satu fasilitas andalan kafe-kafe lain untuk menarik konsumen, khususnya anak muda.
“Kami mempertahankan otentifikasi warkop yaitu tempat ngobrol dan saling berinteraksi,” kata Wandi, anak pemilik Warkop Asiang di Pontianak, Rabu.
Selain mempertahankan kualitas rasa kopi, Asiang sang peracik kopi sendiri sudah jadi ikon dengan ciri khasnya yang bertelanjang dada saat melayani konsumennya.
Ia mengatakan Warung Kopi Asiang masih eksis hingga saat ini karena menjual cita rasa kopi yang mampu menarik dan mempertahankan para pelanggan setianya.
Jenis kopi yang digunakan kata Wandi adalah robusta karena warga Kalimantan Barat lebih suka kopi yang rasanya pahit daripada asam.
"Kopi yang dibuat oleh Bapak Asiang terus dijaga kualitasnya dengan mengikuti arahan dari Bapak dalam pembuatan kopi," kata dia.
Menurutnya, upaya menjaga kualitas cita rasa kopi menjadi tantangan tersendiri. Karena itu pula, pembuatan kopi di warkop satu-satunya cabang lain di Kota Pontianak yaitu di Jalan Ahmad Yani juga dikerjakan dengan arahan langsung dari Asiang.
Dalam sehari, Warkop Asiang bisa menjual 700 hingga 1.000 gelas kopi dengan harga bervariasi mulai dri Rp7.000 per gelas. Sementara jam operasional warkop ini dimulai pada subuh pukul 04.00 WIB dan ditutup pukul 18.00 WIB.
Kopi Asiang Pontianak, cara bertahan di tengah gempuran kafe
Rabu, 30 Agustus 2023 9:56 WIB