Pontianak (ANTARA) - Peran perbankan bagi dunia usaha terasa sangat membantu, terutama bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Dengan pinjaman modal usaha, para pelaku bisnis mampu berkembang bahkan meraih BEP (Break Even Point) atau balik modal hanya dalam tempo singkat.
Salah satunya adalah Askara Coffee & Eatery yang berada di kawasan strategis, Jalan Putri Candramidi Gang Wak Dalek Pontianak, Kalimantan Barat. Pemiliknya adalah tiga anak muda kreatif, Felix Richardo, Viko Wijaya dan Edmundo yang berstatus mahasiswa. Ketiganya adalah penyuka kopi dan kerap nongkrong di kafe-kafe atau warung kopi, seperti kesukaan anak-anak muda kekinian lainnya.
Dari seringnya nongkrong dan bincang-bincang santai inilah, kemudian tercetus keinginan untuk buka usaha bersama. Mereka bertiga kompak untuk masuk bisnis kafe dengan menu utama kopi. Pilihannya adalah franchise atau waralaba yang sudah kesohor, Askara Coffee.
Nama Askara dikutip dari bahasa sansekerta yang bermakna cahaya dengan harapan bisnis ini terus bercahaya. Kopi Askara terbilang unik dan satu-satunya hanya ada di kafe ini. Kopi Askara beraroma sinamon atau kulit kayu manis yang khas dan bercitarasa nikmat. Inilah salah satu bestselller Askara Coffe.
Dengan konsep coffee shop dan bermodal sekira Rp 580 juta, tiga pemuda ini membidik lokasi dan tempat yang mumpuni. Pilihannya adalah memanfaatkan aset-aset Pemda dengan masa sewa lima tahun dan berstatus HGB.
"Kita manfaatkan aset pemerindah daerah yang tidak digunakan dan sesuai Perda dengan masa pakai lima tahun. Karena selain murah dan harga sewanya stabil, lokasinya juga bagus," tutur Felik yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S2 di UI.
Dengan modal sebesar itu, sementara bangunan harus dirombak atau direnovasi sesuai konsep kafe, kemudian mereka berinisiatif menambah modal dengan pinjaman ke Bank Kalbar sebagai pelengkap kebutuhan usaha.
"Ketika itu tahun 2022 kita ajukan pinjaman kredit modal kerja sebesar Rp 150 juta di Bank Kalbar dengan tenor empat tahun. Alhamdulillah, pinjaman lancar, bisnis pun lancar," kata Felix.
Bangunan Askara Coffee memang terlihat kecil dilihat dari luar. Namun ketika masuk ruangan, terasa lega. Ada beberapa bagian ruang berpendingin, ruang santai dengan kipas angin dan area terbuka di belakang.
Membidik segmen anak muda, kini semua kalangan juga memilih tempat ini. Bahkan, pengunjungnya juga ada dari negeri luar, bule-bule bersama keluarga betah berlama-lama di sini, menikmati hidangan dan minuman segar.
Masih terbilang baru, Askara yang memulai usaha di tahun 2022, hanya dalam tempo dua tahun saja, bisnis ini sudah mendekati angka balik modal alias BEP. "Saat ini sudah 50 persen lebih mendekati angka BEF. Kita perkirakan tahun depan sudah bisa balik modal," kata Felix.
Kehadiran perbankan bagi pelaku usaha ini, sangat membantu. Bank Kalbar dengan produk modal kerja, terbukti sangat bermanfaat bagi kehidupan dunia usaha, terlebih bunganya murah sehingga tidak membebani.
"Kami sangat terbantu dengan produk-produk Bank Kalbar yang memprioritaskan pelaku usaha atau pemula usaha seperti kami. Pelayanannya bagus dan prosesnya juga cepat," tuturnya.
Felix sendiri yang sudah merasakan langsung manfaat produk Bank Kalbar berharap, agar Bank Kalbar semakin peduli dengan para pelaku usaha kecil dan dapat lebih banyak lagi menyalurkan kreditnya.
Felix bersama teman-temannya juga berencana akan mengajukan pinjaman lagi untuk mengepakkan sayap bisnisnya. Ada rencana membuka cabang baru dengan membidik aset Pemda yang dapat digunakan untuk menambah bangunan baru, kemungkinan lokasi berikutnya di area jalan Ayani.
Sementara Aldo Bagus Pangestu, Head Bar Askara Coffee ditunjuk Felix untuk mengelola Askara. Buka sejak pagi hari hingga menjelang malam, Askara mempekerjakan belasan anak-anak muda yang terbagi dalam dua shift.
Aldo mengungkapkan, di awal-awal buka dengan jumlah kunjungan belum ramai, mereka berstrategi memanfaatkan medsos.
"Ada tim kreatif kita yang bertugas memperkenalkan Askara melalui medsos. Hasilnya, jumlah tamu-tamu yang hadir saat ini tidak pernah sepi, terlebih pada saat weekend. Di sini jadi tempat nongkrongnya anak-anak muda," tutur Aldo.
Berkapasitas sekira seratusan orang, Askara Coffee & Eatery tak pernah sepi kunjungan. Rerata jualannya mencapai 250 cup per hari, omsetnya di atas Rp 4 jutaan per hari. Bahkan ketika saat weekend bisa berada di angka Rp10 jutaan.
Dengan beragam menu yang disediakan, dari minuman, makanan ringan hingga berat harga yang dibandrol pun selaras dengan isi dompet anak-anak muda.
"Kita utamakan pelayanan yang terbaik di samping beragam nikmatnya menu, sehingga pengunjung terus datang ke sini," ucap Aldo.