Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan akan segera mencopot sejumlah oknum di dinas yang "menjual" namanya untuk meminta imbalan dengan jumlah persen tertentu dari pelaksana proyek yang akan dan sedang berlangsung di Kalbar.

"Saya sudah dengar, dia mengatasnamakan saya untuk meminta persenan, tapi dia bangun rumah besar-besar. Tunggu saja tanggal mainnya, siap-siap saya copot," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.

Terkait pengadaan proyek dan penunjukan pelaksana proyek yang ada di Kalbar, dirinya meminta kepada semua dinas yang ada, khususnya diknas teknis untuk bisa profesional dalam menunjuk atau memilih pelaksana proyek.

Baca juga: Gubernur Kalbar: Pejabat Jangan 'Jual' Nama Keluarga

"Jangan percaya kalau ada tim sukses atau orang dekat saya yang mengatasnamakan saya untuk mendapatkan proyek. Profesional saja, jika memang orang itu berkompeten, silakan. Namun tentu harus mengikuti prosedur dan mekanisme yang ada," katanya.

Namun, kata dia, jika hanya untuk "menjual" namanya sebagai gubernur guna mendapatkan proyek, dirinya meminta untuk melakukan klarifikasi langsung terhadapnya.

"Saya minta kepada semua dinas untuk bisa profesional dan memilih kontraktor pelaksana proyek atau pengadaan yang benar-benar bisa bekerja. Bukan karena faktor kedekatan dengan saya, jika ada yang demikian, laporkan langsung ke saya," katanya.

Demikian dengan juga para kontraktor pelaksana proyek, dia juga meminta agar tidak percaya begitu saja ketika ada orang dinas yang menyatakan kalau dirinya minta persenan pelaksanaan proyek.

"Tidak benar itu, saya tidak pernah melakukannya. Yang ada, dia jual nama saya, persenannya untuk dia sendiri dan saya sudah tahu orangnya," demikian Sutarmidji.

Baca juga: Sutarmidji minta KPK tindak tegas pejabat terindikasi korupsi
Baca juga: Gubernur ajak kaum muda berpartisipasi dalam ketahanan nasional
Baca juga: PLN dan PKK Kalbar ajak beralih gaya hidup masyarakat dengan kompor induksi
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019