Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan semua lembaga pemerintahan dan SKPD yang ada di provinsi itu harus menyadari bahwa data itu penting untuk memandu pemerintah dalam membuat suatu perencanaan program dengan baik.
"Dengan data yang baik juga akan membantu kita merealisasikan target-target dengan baik. Kalau data satu program yang kita buat itu mendukung maka kita bisa tahu target yang ingin dicapai dan target yang mungkin tak akan tercapai," kata Sutarmidji saat memberi sambutan Indonesia Lokadata Conference (ILOC) 2019 dengan tema "Data For Public Policy Making" di Pontianak, Selasa.
Untuk itu dirinya meminta seluruh SKPD dan lembaga yang ada di Kalbar, jika ingin menyampaikan segala sesuatu harus dengan data, dan datanya harus sudah diuji minimal 3 level, satu data itu bisa teruji 3 level.
"Ada data yang harus diuji dengan 3 level sehingga data itu bisa kita pakai untuk membuat kebijakan. Kalau berbicara tentang Provinsi Kalbar, sebetulnya dirinya tidak yakin tentang kondisi-kondisi Kalbar atau peringkat-peringkat Provinsi Kalbar dalam setiap penyampaian data atau survey yang ada saat ini, makanya data yang ada harus benar-benar teruji," katanya.
Pada kesempatan itu, dirinya menyatakan, jika dibandingkan dengan provinsi lain sebetulnya, Kalbar memiliki banyak keunggulan. Namun, hal itu kadang tidak terungkap serta tidak terkoordinasi dengan baik.
"Ini akibat dari kita tidak punya data yang pasti, data yang benar, data yang akurat tentang segala hal," tuturnya.
Akibatnya, lanjut dia, dalam bekerja tidak efesien, tidak efektif dan tidak mengubah segala sesuatu dengan cepat dan ini yang harus di perbaiki untuk bekerja merencanakan segala sesuatu kita harus mempunyai data yang betul-betul akurat dan valid.
"Data yang akurat dan valid itu harus tersedia dengan baik, data itu kekayaan yang luar biasa melebihi sumber daya alam," kata Sutarmidji.
Dijelaskannya, data-data harus bisa kita analisis keterkaitannya antara satu dengan yang lain dan semuanya kalau sudah bekerja dengan data dengan teknologi sekarang yang lebih cepat dan lebih baik kita bisa menggunakan waktu lebih produktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Dengan data yang baik juga akan membantu kita merealisasikan target-target dengan baik. Kalau data satu program yang kita buat itu mendukung maka kita bisa tahu target yang ingin dicapai dan target yang mungkin tak akan tercapai," kata Sutarmidji saat memberi sambutan Indonesia Lokadata Conference (ILOC) 2019 dengan tema "Data For Public Policy Making" di Pontianak, Selasa.
Untuk itu dirinya meminta seluruh SKPD dan lembaga yang ada di Kalbar, jika ingin menyampaikan segala sesuatu harus dengan data, dan datanya harus sudah diuji minimal 3 level, satu data itu bisa teruji 3 level.
"Ada data yang harus diuji dengan 3 level sehingga data itu bisa kita pakai untuk membuat kebijakan. Kalau berbicara tentang Provinsi Kalbar, sebetulnya dirinya tidak yakin tentang kondisi-kondisi Kalbar atau peringkat-peringkat Provinsi Kalbar dalam setiap penyampaian data atau survey yang ada saat ini, makanya data yang ada harus benar-benar teruji," katanya.
Pada kesempatan itu, dirinya menyatakan, jika dibandingkan dengan provinsi lain sebetulnya, Kalbar memiliki banyak keunggulan. Namun, hal itu kadang tidak terungkap serta tidak terkoordinasi dengan baik.
"Ini akibat dari kita tidak punya data yang pasti, data yang benar, data yang akurat tentang segala hal," tuturnya.
Akibatnya, lanjut dia, dalam bekerja tidak efesien, tidak efektif dan tidak mengubah segala sesuatu dengan cepat dan ini yang harus di perbaiki untuk bekerja merencanakan segala sesuatu kita harus mempunyai data yang betul-betul akurat dan valid.
"Data yang akurat dan valid itu harus tersedia dengan baik, data itu kekayaan yang luar biasa melebihi sumber daya alam," kata Sutarmidji.
Dijelaskannya, data-data harus bisa kita analisis keterkaitannya antara satu dengan yang lain dan semuanya kalau sudah bekerja dengan data dengan teknologi sekarang yang lebih cepat dan lebih baik kita bisa menggunakan waktu lebih produktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019