Bank Kalbar terus gencar dan menyasar berbagai kalangan yang ada di Kalbar untuk  mendukung program pemerintah mengenai Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75 persen pada 2019 ini.

“Inklusi keuangan adalah suatu bentuk pendalaman layanan keuangan yang ditujukan kepada masyarakat untuk memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal seperti menyimpan uang yang aman, transfer, menabung maupun pinjaman dan asuransi. Nah, untuk itu baru – baru ini kita telah menggelar secara akbar di Singkawang melalui zumba bersama masyarakat,” ujar Direktur Utama Bank Kalbar, Syamsir Ismail di Pontianak, Rabu.

Pihaknya juga terus mendorong tingkat literasi keuangan sehingga pengetahuan, keyakinan, serta ketrampilan konsumen dan masyarakat semakin baik.

“Dengan begitu juga masyarakat akan mampu mengelola keuangan dengan baik, memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik, dan terhindar dari aktifitas investasi bodong,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, Moch Riezky F Purnomo mengatakan bahwa tingkat literasi keuangan di Kalbar saat ini baru mencapai 30, 55 persen.

"Tingkat literasi tersebut tentu menjadi perhatian kita. Dengan tingkat literasi Kalbar yang ada tersebut tentu kita masih bersyukur karena di atas literasi nasional yang hanya 29,66 persen," ujarnya di Pontianak, Senin.

Sementara kata dia untuk tingkat inklusi keuangan di Kalbar saat ini sebesar 65, 45 persen dan angka tersebut di bawah nasional yang sebesar 67,82 persen.

"Untuk target nasional sesuai dengan Peraturan Presiden No.82 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusi adalah 75 persen penduduk sudah menggunakan produk keuangan pada akhir tahun 2019. Target tersebut tentu perlu dukungan dan perhatian pelaku industri keuangan yang ada di Kalbar," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019