Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta Hiswana Migas bersama PT Pertamina (Persero) mengawasi pendistribusian elpiji tiga kilogram bersubsidi.

"Saya minta Hiswana Migas bisa meningkatkan koordinasi dengan Pertamina dalam pendistribusian elpiji tiga kilogram. Lakukan pengawasan ketat agar distribusi elpiji bersubsidi ini bisa tepat sasaran," katanya di Pontianak, Kalbar, Kamis.

Menurutnya, untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji tiga kilogram di lapangan, data kebutuhan masyarakat akan bahan bakar tersebut bisa benar-benar akurat.

"Jangan sampai antara data yang ada di Pertamina dengan data kebutuhan masyarakat di lapangan, justru tidak sinkron. Dengan data yang akurat, tentu kita bisa mencegah penyimpangan elpiji ini," tuturnya.

Mantan Wali Kota Pontianak itu mengatakan, dirinya sudah meminta Disperindag Kalbar untuk bekerja sama dengan Pertamina melakukan sidak ke rumah makan dan restoran besar yang masih banyak menggunakan elpiji 3 kilogram.

Selain elpiji, menurutnya, permasalahan lainnya adalah antrean kendaraan mengisi solar di sejumlah SPBU karena selisih harga dengan industri sampai Rp5 ribu.

"Dengan selisih harga yang cukup tinggi tersebut, para pemain akan rela mengantre solar dan ketika sudah terisi akan ditampung dan mereka akan mengantre lagi. Ini yang menyebabkan antrean panjang di SPBU," katanya.

Dengan kondisi tersebut, katanya, tentu akan mengganggu pasokan solar masyarakat, sehingga mereka terpaksa membeli ke pengecer dengan harga tinggi.

"Ini tentu merugikan masyarakat, sehingga ini harus dicarikan jalan keluar terbaiknya. Dalam hal ini, kita meminta Pertamina agar bisa memperketat proses penjualannya," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019