Pengamat Ekonomi dari Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Yuliansyah,SE,ME menilai untuk memaksimalkan pembangunan daerah di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat perlu dilakukan efisiensi anggaran yang tidak penting.

"Saat ini pemerintah daerah untuk membangun terkesan selalu berhadapan minimnya anggaran. Dari pada selalu fokus berfikir begitu sambil mencari celah bagaimana anggaran meningkat adalah efisiensi saja dulu anggaran ada," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia yang juga sebagai Wakil Direktur III Poltesa menyebutkan bahwa postur APBD Sambas untuk tahun 2020 sekitar Rp1,7 triliun. Anggaran tersebut harus dimanfaatkan sebaik - bakinya. Hal yang tidak penting harus dihilangkan sehingga dibutuhkan kemauan yang baik dan kemauan politik pimpinan daerah.

"Prinsipnya anggaran yang ada dimaksimalkan dan perlu ditata dan menyasar ke program pemerintah yang betul - betul memberikan dampak luas dan bisa memberikan stimulus untuk kemajuan daerah ini," jelas dia.

Ia mencontohkan perlu efisiensi anggaran seperti dana hibah dan perjalanan dinas. Menurutnya berdasarkan data yang ada pada tahun 2019 lalu dana hibah bantuan sosial capai Rp80 miliar. Kemudian perjalanan dinas mencapai Rp100 miliar.

"Angka yang ada baik dana hibah dan perjalanan dinas apabila dikaitkan dengan APBD yang ada tentu terbilang besar. Hemat saya melalui dua pos itu saja sudah berapa besar yang bisa efisiensi untuk pembangunan seperti bidang kesehatan dan pendidikan. Kalau tidak penting harusnya bisa ditiadakan," kata dia.

Menurutnya, pemerintah Kabupaten Sambas harus mencontoh dari kinerja Gubernur Kalbar yang melakukan efisiensi anggaran baik dari sisi perjalanan dinas dan lainnya.

"Gubernur melalui efisiensi perjalanan dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang dananya dialihkan ke pembangunan lainnya seperti ke bidang pendidikan mampu memberikan biaya sekolah gratis ke seluruh siswa SMA Negeri di Kalbar. Sambas saya yakin bisa melakukan efisiensi anggaran," papar dia.

Pada sisi lain kata dia, mencari dan memaksimalkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga penting terus dimaksimalkan. Ia menilai banyak hal meski peraturan sudah ada, sumber PAD belum maksimal.

"Contoh dari sarang walet, berapa pendapatannya. Kalau dimaksimalkan penataan dan pengawasannya tentu tidak sedikit didapat daerah. Belum sumber lainnya harus digali dan diawasi oleh daerah," kata dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020