Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 185 personel TNI dalam membantu Polda Kalbar pada pengamanan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2020 di wilayah Provinsi Kalbar.

"Saya mengajak kepada seluruh pihak yang terkait dalam pengamanan Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 di Kalbar untuk saling bekerjasama dan bersinergi sehingga agenda tahunan ini dapat berjalan aman dan sukses," kata Muhammad Nur Rahmad di Pontianak, Kamis.



Ia menjelaskan, Kodam tugasnya ada dua yaitu membantu dalam mendukung berupa personel, kemudian menyiagakan personel dan cipta kondisi. Dalam hal ini aparat kewilayahan akan mendukung menciptakan bagaimana situasi yang akan dilalui terutama di Pontianak, Mempawah, Singkawang, Sambas dan Bengkayang.

"Untuk masalah pengamanan VIP karena tidak menutup kemungkinan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang akan dihadiri pejabat VIP setingkat menteri tentunya pengamanan harus disesuaikan dengan SOP," katanya.

Untuk itu, dia meminta hal ini untuk digeladikan sehingga akan diketahui berapa personel serta sarana yang akan digunakan, karena pasti rombongan dikawal sampai di Singkawang, selama di sana bagaimana, di perjalanan dan di acara sampai dengan kembali.

"Ini tentunya menjadi tugas tambahan kami, oleh karena itu yang paling bagus nanti di geladi atau disimulasikan pejabat-pejabatnya, tapi yang jelas biar personel tahu bahwa kita sedang melaksanakan Pam VIP dan ini sangat penting," katanya.

Ditegaskannya, minimal kalau ada apa-apa Kodam XII/Tpr sudah siap, sehingga tidak mencoreng nama baik Polda, Kodam dan Pemrov Kalbar.

Ia juga meminta kepada pejabat yang berkompeten di bidangnya baik itu protokol provinsi, kabupaten/kota, harus betul-betul apabila ada pejabat VIP yang akan hadir agar segera diinformasikan.

"Sehingga kita juga dapat dengan cepat untuk menyusun rencana - rencana cadangan agar segala sesuatunya bisa siap," katanya.

Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono saat membuka rapat menyampaikan, Rakor yang dilaksanakan ini disamping sebagai upaya untuk menyamakan visi, misi, persepsi dan interpretasi dalam menyambut hari raya Imlek dan Cap Go Meh, ini juga sekaligus sebagai wahana untuk mengecek sampai sejauh mana kesiapan baik personel maupun perlengkapan, sarana prasarana.

"Agar saudara kita yang beragama Konghucu dapat melaksanakan kegiatan ibadahnya dan dapat melaksanakan hari raya Imlek dan Cap Go Meh, ini penting kita lakukan karena sesuai dengan pengalaman bahwa setiap terjadi lonjakan dinamika masyarakat akan selalu dibarengi dengan meningkatnya potensi gangguan yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan tersebut," katanya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020