Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan alat musik Senggayong Sukadana sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2019 lalu.
Sertifikat WBTB diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji kepada Bupati Kayong Utara, Citra Duani usai Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (28/1/2020).
Dalam kegiatan tersebut, Kayong Utara juga menerima Penghargaan dari Gubernur Kalbar untuk Kecamatan Telok Batang sebagai juara tiga kecamatan teladan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Ikan asam pedas Pontianak ditetapkan sebagai WBTB
Bupati Kayong Utara Citra Duani menyatakan bahwa Kabupaten Kayong Utara merintis untuk melestarikan budaya tradisional yang tidak ada di tempat lain, dan ternyata kita berhasil memprakarsai kesenian budaya senggayong sebagai warisan budaya tak benda.
“Senggayong senidir merupakan seni dan budaya yang ada sejak zaman dulu, zaman-zaman kerajaan, terbuat dari bahan bambu, kita angkat dan kita presentasikan dan masuk dalam nominasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan akhirnya masuk sebagai seni tradisional tak benda yang sudah dipatenkan.” Kata Citra.
Bupati Citra menambahkan, karena sudah menerima penetapan dari Menteri dan diserahkan melalui Gubernur, kita mempersiapkan seni dan budaya Senggayong ini harus ada di setiap kecamatan dan desa. Disetiap even dan akan kita adakan lomba-lomba. Selain itu seni ini ini juga dipadukan dengan tarian tradisional.
Baca juga: Bupati Kayong Utara terima sertifikat Senggayong jadi WBTB
“Secara bertahap akan terus kita kembangkan, dan kepada seluruh pihak agar bersinergis untuk mengembangkan seni ini sebagai upaya bagian dari mendorong pariwisata.” Ujar Citra.
Senggayong sendiri merupakan alat musik tradisional dari Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Terbuat dari bambu dan biasanya dimainkan oleh dua atau tiga orang. Dulunya dimainkan oleh masyarakat sembari menunggu jatuhnya Buah Durian.
Baca juga: Paceri nenas-sayur keladi masuk dafatar WBTB
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Sertifikat WBTB diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji kepada Bupati Kayong Utara, Citra Duani usai Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (28/1/2020).
Dalam kegiatan tersebut, Kayong Utara juga menerima Penghargaan dari Gubernur Kalbar untuk Kecamatan Telok Batang sebagai juara tiga kecamatan teladan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Ikan asam pedas Pontianak ditetapkan sebagai WBTB
Bupati Kayong Utara Citra Duani menyatakan bahwa Kabupaten Kayong Utara merintis untuk melestarikan budaya tradisional yang tidak ada di tempat lain, dan ternyata kita berhasil memprakarsai kesenian budaya senggayong sebagai warisan budaya tak benda.
“Senggayong senidir merupakan seni dan budaya yang ada sejak zaman dulu, zaman-zaman kerajaan, terbuat dari bahan bambu, kita angkat dan kita presentasikan dan masuk dalam nominasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan akhirnya masuk sebagai seni tradisional tak benda yang sudah dipatenkan.” Kata Citra.
Bupati Citra menambahkan, karena sudah menerima penetapan dari Menteri dan diserahkan melalui Gubernur, kita mempersiapkan seni dan budaya Senggayong ini harus ada di setiap kecamatan dan desa. Disetiap even dan akan kita adakan lomba-lomba. Selain itu seni ini ini juga dipadukan dengan tarian tradisional.
Baca juga: Bupati Kayong Utara terima sertifikat Senggayong jadi WBTB
“Secara bertahap akan terus kita kembangkan, dan kepada seluruh pihak agar bersinergis untuk mengembangkan seni ini sebagai upaya bagian dari mendorong pariwisata.” Ujar Citra.
Senggayong sendiri merupakan alat musik tradisional dari Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Terbuat dari bambu dan biasanya dimainkan oleh dua atau tiga orang. Dulunya dimainkan oleh masyarakat sembari menunggu jatuhnya Buah Durian.
Baca juga: Paceri nenas-sayur keladi masuk dafatar WBTB
Raih lima sertifikat warisan budaya tak benda Indonesia
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020